INILAHONLINE.COM, WONOGIRI
Pesta rakyat 2019 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dipusatkan di Kabupaten Wonogiri, mendapat perhatian masyarakat setempat dan daerah sekitarnya. Bahkan tidak mau ketinggalan untuk menyemarakkan pelaksanaan tersebut, ribuan produk unggulan Usaha Kecil Menengah (UKM) Jawa Tengah digelar dalam Pesta Rakyat tersebut.
”Produk – produk unggulan dari 35 kabupaten/ kota se-Jateng itu, beberapa di antaranya merupakan produk berkualitas ekspor. Produk unggulan Jateng optimis bakal laku di pasar inernasional,”ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang meninjau lokasi stand pameran di GOR Giri Mandala Wonogiri, Jumat (23/8/2019)

Menurutnya, hingga sekarang ini banyak produk UKM Jateng yang sekarang naik kelas. Semakin tahun makin kelihatan kemajuannya. Bahkan desain serta model produk-produk UKM ini banyak diminati oleh luar negeri.
”Terbukti produk UKM dari Ungaran Kabupaten Semarang, ketika ikut pameran di Moskow banyak diminati masyarakat disana,”paparnya.
Ganjar didampingi Ketua Dekranasda Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo menuturkan, sebuah produk bagus saja tidak cukup, namun harus berkualitas dan semua pelaku UKM harus terus berkarya untuk berupaya mampu menembus pasar ekspor.
“Saya berharap dalam perayaan tahun depan, ada stand khusus yang menampilkan produk-produk yang sudah ekspor,” tuturnya.
Menurutnya, produk talenan dari kayu pinus yang ada di pameran itu yang biasa digunakan untuk ibu-ibu memasak, kini dapat dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki nilai seni dan ekonomis yang tinggi.
“Talenan dari kayu pinus ada yang sudah diekspor ke Eropa. Namun masih banyak juga yang kualitasnya masih sederhana, sehingga pameran ini saya harapkan menjadi tempat belajar bersama, agar semua produk unggulan Jateng bisa berkualitas ekspor,” ujar Ganjar.

Dia mengatakan, pemerintah akan terus melakukan pendampingan agar produk-produk unggulan itu bisa tembus pasar dunia.
“Pendampingan dan pelatihan akan terus kami lakukan. Namun para pelaku UKM juga harus memiliki semangat untuk mewujudkan target itu,” tuturnya.
Salah satu pelaku UKM yang sedang merintis pasar ekspor adalah Widiyanto (45), asal Wonogiri. Dia mengubah anyaman bambu menjadi aneka benda bernilai tinggi seperti hiasan dinding, peralatan masak dan lainnya, agar bisa menembus pasar internasional.
“Sebenarnya sudah banyak yang ingin membeli produk saya dari beberapa negara, tapi saya belum bisa merealisasikan. Kendalanya itu soal sumber daya manusianya, saya kekurangan tenaga untuk ekspor produk ini,” tuturnya.
Namun demikan, tutur Widiyanto, akan belajar dari pelaku UKM lain yang sudah berhasil ekspor dan juga memanfaatkan pendampingan dari pemerintah untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.
(Suparman)
Komentar