INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Proses rekapitulasi hasil perolehan suara pemilihan umum (pemilu) 2019 di Jawa Tengah telah usai. Hal itu ditandai dengan diketuknya palu persidangan rapat pleno terbuka oleh Ketua KPU Jateng, Yuliantor Sudrajat di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng jalan Veteran Semarang, Minggu (12/5/2019) dinihari.
Ketua KPU Jateng Sudrajat mengatakan, proses rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perolehan suara pemilu 2019, sudah digelar sejak Senin (6/5/2019) lalu. Proses dilakukan secara marathon tanpa jeda ini, hanya istirahat untuk sholatdan buka puasa.

”Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya pemilu di Jateng. Semoga hasil malam ini menjadi bukti bahwa pemilu di Jateng berkualitas dan bermartabat, aman, nyaman dan kondusif,”ucapnya.
Namun demikian, lanjutnya, hasil pemilu di Jateng ini dedikasikan kepada seluruh masyarakat, khsusunya para petuga pemilu yang meninggal dunia.
”Pemilu ini kami dedikasikan kepada kawan-kawan kami yang telah meninggal dunia. Sampai hari ini ada 97 petugas pemilu di Jateng yang gugur. Kami dalamposisi berduka,namun bagaimanapun proses ini harus tetap berjalan,”tegasnya.
Usai proses penetapan rekapitulasi hasil pemilu,para pesrta rapat pleno terbuka yang terdiri dari anggota KPU, Bawaslu, Forkompida Jateng dan para saksi mengikuti deklarasi damai. ”Deklarasi damai tersebut dilakukan oleh FKUB Jateng yang dipimpin oleh Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji”
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, rasa leganya karena semua proses pemilu di Jateng berlangsung sukses dan aman.
”Saya terus memantau sejak awal, laporan terus diberikan dan alhamdulillah sekarang sudah digedok. Semua berjalan relatif tidak ada yang ribut,tidak ada yang ramai dan semua berjalan lancar. Mudah-mudahan ini menjadi contoh berdemokrasi dengan adem, ayem dan semua menerima dengan sikap yang ksatria,”katanya.
Namun demikian, pihaknya berterimakasih kepada semua pihak yang telah membuat proses pemilu di Jateng berjalan baik. Sejak awal bersasma jajaran forkompida, tokoh agama, tokoh masyarakat di jateng sepakat untuk mengawal proses demokrasi ini.
”Kami turut berduka atas meninggalnya para pahlawan demokrasi yangsudah berjuang luar biasa. Kami memberikan perhatian pada mereka. Selain itu terima kasih juga atas partisipasi luar biasa, tidak hanya partainya tapi juga masyarakat,”tambah gubernur.

Menanggapi isu maraknya ketidakpercayaan masyarakat kepada KPU, Ganjar mengatakan, untuk menggunakan mekanisme yang ada. Jika seseorang melihat ada sesuatu yang tidak benar, maka sebenarnya tugasnya adalah menunjukkan ketidakbenaranya itu.
”Secara konstitusional semua sudah diatur, kalau ada pelanggaran laporkan ke Gakumdu,kalau ada yang tidak terima dengan hasil ini, ada lembaga banding dan silahkan menggugat ke Mahkamah Konstitusi,”tegasnya.
Ganjar menambahkan, jika cara-cara seperti itu yang paling baik dilakukan. Silahkan masyarakat yang melihat ada kecurangan menyiapkan buktinya masing-masing.
”Dengan bukti yang disiapkan, maka semua berjalan lancar. Inilah kenapa konstitusi dan aturan itu dibuat, sehingga kita dala berdemokrasi berada pada koridor yang benar. Mudah-mudahan damai semuanya,”pungkasnya.
(suparman)
Komentar