Sejumlah Pelari Asing Mendominasi Juarai Borobudur Marathon

INILAHONLNE.COM, MAGELANG

Pelari asal Kenya, Geoffrey Birgen, menjadi pelari pertama yang memasuki finis di kategori marathon dengan catatan waktu 2 jam 20 menit 8 detik.

Sementara, Hamdan Sayuti menjadi pelari nasional pertama yang memasuki garis finis pada kategori marathon setelah sejumlah pelari dari Kenya.

Pada kategori marathon putri, Edinah Jeruto Koech (Kenya) menjadi pelari yang finis pertama dengan catatan waktu 2 jam 52 menit 51 detik disusul oleh Bundorich Pamela dan Everlyne JR.

Tiga kategori Borobudur Marathon 2018 masing-masing Marathon dengan jarak 42,195 kilometer, Half Marathon 21,1 kilometer, dan 10k dengan jarak 10 kilometer secara bergelombang telah berlangsung di Candi Borobudur pada Minggu, (18/18).

Tepat pukul 05.00 Minggu dinihari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan aba aba di titik start bagi peserta lomba borobudur marathon jaraka 42,195 kilometer. Selang 30 menit kemudian diikut half marathon 21,1 kilometer dan 10 kilometer.

Sementara di nomor half marathon , Joshua Nakeri sebagai pelari putra yang berhasil mencapai garis finish pertama, dan pelari putri Esther Wambui Karimi. Sedangkan nomor 10 kilometer yang menduduki tempat pertama adalahpelari putra Abera Tariku Demelash dan pelari putri Alice Muthoni Koigi.

Raising Harmony

Borobudur Marathon 2018 yang digagas Liem Chie An, direspon secara gegap gempita Pemprov Jawa Tengah berkolaborasi dengan Harian Kompas dan disponsori oleh Bank Jateng.

Setelah hadir dengan tema “Reborn Harmony” pada 2017 yang membawa pesan bahwa segala hal harus dimulai dari niat (Tha~Tukul Saka Niat), Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng hadir melanjutkan semangat kelahiran kembali pada 2018 dengan membawakan tema “Raising Harmony”.

Melalui tema tersebut, niat yang telah lahir diharapkan dapat tumbuh dalam keselarasan menjadi sebuah keinginan dan usaha untuk melakukan aksi nyata (Jumbuhing Karep Lan Daya).

Borobudur Marathon memiliki tiga pilar utama yaitu Raising Harmony (Tumbuh dalam Keselarasan), Cultural Immersion (Keterlibatan Budaya Lokal) dan Sport Tourism (Olahraga Wisata).

Melalui tema Raising Harmony atau Tumbuh dalam Keselarasan. Untuk semakin bertumbuh dibutuhkan tidak hanya sekedar niat melainkan usaha yang maksimal.

Seperti berlari, untuk mencapai garis finis dibutuhkan tidak hanya sekedar niat melainkan usaha dalam berlatih dan terus mendorong diri untuk terus berlari dan tidak berhenti.

”Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng bukan hanya sekedar perlombaan marathon. Melalui kedua pilar lainnya, Cultural Immersion dan Sport Tourism, Borobudur Marathon menjadi perlombaan marathon yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal dalam rangkaian acara,”ujar Direktur Bank Jateng Supriyanto.

Menurutnya, bentuk budaya lokal yang diangkat adalah atraksi dan atribut khas Magelang yang dikemas sedemikian rupa untuk mendukung proses acara, seperti cheering zone dan homestay.

”Melalui aktivitas-aktivitas tersebut, hal ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan sektor ekonomi dan pariwisata di kawasan Candi Borobudur dan Magelang,”ujarnya. (Suparman)

Berikut daftar pemenang Borobudur Marathon 2018 pada tiap-tiap kategori:

Marathon:

Putra:
Geoffrey Birgen
Boaz Kipkorir Kipyego
David Kipruto Ngetich
John Muiruri Mburu
Dominic Kipkemboi

Putri:
Edinah Jeruto Koech
Bundorich Pamela C
Everlyne JR
Yulianingsih
Olivia Sadi

Half Marathon:

Putra:
Joshua Nakeri
Charles Munyua Njoki
Kennedy Lilan

Putri:
Esther Wambui Karimi
Peninah Kigen
Cheptoeck Careen

10K:

Putra:
Abera Tariku Demelash
Daniel Kiarie Gachui
Joseph Mwangi Ngare

Putri:
Alice Muthoni Koigi
Gladys Ruto
Pretty Sihite

banner 521x10

Komentar