INILAHONLINE.COM, CARINGIN-KAB. BOGOR
Luar biasa, sluurf… enjoy, tahan, maju, stop, boom… kiri, kanan, depan, belakang… awas ranting, byuur… sedikitnya 40 wartawan dan karyawan KPU Kabupaten Bogor, tiap tim empat orang masing-masing di bawah satu komando mengarungi arung jeram Cisadane selama 2,5 jam sepanjang 11 kilometer, empat kilometer pertama arus biasa, dan tujuh kilometer berikutnya digoyang arus naik-turun sedalam tiga meter dengan tingkat kemiringan 65 derajat.
“Wow cuuuwiyyy… luar biasa,” teriak Arra, yang setim dengan Sofyan, Tobing dan Cacing di perahu karet Merah, Selasa (19/11/2019).
Di awal perjalanan, mereka harus bergesekan dengan perahu Kuning kawan-kawan jurnalis lainnya yang melepas penat di kawasan adventure Rafting Cisadane paska diskusi politik bareng Ketua KPU Jawa Barat, Dr Rifqi Ali Mubarokdan Ketua KPU Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni di Villa Bukit Pancawati, Senin (18/11/2019).
Agenda Media Gathering ini juga diisi dengan karaoke di arena plaza depan vila Bakung, menampilkan penyanyi multigenre, Julie. Tampak hadir malam itu, Plt Kadiskominfo, Kardenal mewakili Bupati Bogor, Hj Ade Yasin, SH, MH, Ketua Sekber Wartawan Bogor, HRM Danang Donoroso, Ketua PWI Kabupaten Bogor, Subagyo dan Ketua SMSI Bogor Raya, Piyarso Hadi.
Herry Setiawan dan Erick, dua Komisioner KPU Kabupaten Bogor juga turut mengarungi arus Cisadane dengan peralatan safety dan protap yang digariskan oleh Kodil sang pengarah dan instruktur lapangan lainnya.
“Yang jelas, penderita jantung, epilepsi, asma dan ibu hamil, jangan coba-coba ikut arum jeram. Kalau bapak-bapak hamil, wajib turun biar langsing,” ujar Kodil, melucu ketika memberi peringatan jelang turun ke sungai.
Cacing, sapaan akrab wartawan Jak TV, Ayatullah Khomaini yang duduk segaris dengan Arra, satu-satunya cewek di grup itu yang bernama lengkap Zahra Eka dari Bogorupdate mengaku enjoy, selain sudah sering menembus arus hingga bagian ujung yang curam, kemarin ia benar-benar aman, tak terbalik perahunya. Cara ia memegang tangkai dayungpun pas sesuai arahan Kodil. “Tak boleh digeser-geser naik turun. Ujungnya genggam erat, jangan letoy.”
Airnya terus menggoyang perahu karet Merah yang ditumpangi tiga pria berbobot dan satu perempuan berhijab asal Palembang. “Airnya muncrat jauh sampai membasahi telinga,” ungkap Arra. “Buat kebersamaan, rafting kali ini memang pas. Pas keceriaannya pas ajlug-ajlugannya selama naik mobil loss-bak ke arena rafting,” komentar cewek kuning langsat berkacamata itu.
(Mochamad Ircham)
Komentar