STIKOM Semarang Bisa Besar, Diperlukan Kerjasama Antara Yayasan, Dosen dan Para Alumni

Daerah, Pendidikan756 Dilihat

InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Persaingan perguruan tinggi di Kota Semarang sekarang ini sudah semakin ketat, sehingga harus pandai-pandai mencari terobosan serta strategi yang jitu. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antara Yayasan, dosen dan alumni.

”Makin ketatnya persaingan antar perguruan tinggi Komunikasi dalam perolehan mahasiswa, terlebih dengan gejala penurunan minat kuliah akan bisa kita atasi dengan melakukan kerjasama riil dengan beberapa SMA/SMK, stakeholders serta lainnya. Terlebih bila kualitas lulusan kita yang ditopang laboratorium akan makin bergaung,”ujar Drs Gunawan Wicaksono Msi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang, Sabtu (16/9/2017) kermarin.

Menurut Gunawan, untuk membesarkan Kampus STIKOM yang sebelumnya bernama Akademi Publisistik Pembangunan Dipanagara (APPD) yang dibawah Yayasan Panca Bhakti yang jumlah mahasiswanya cukup banyak dan berhasil meluluskan mahasiswanya. Kini sudan banyak berhasil dan tersebar di berbagai instansi di seluruh Indonesia.

”Kami membutuhkan para alumni yang saat ini telah terkabung dalam berbagai group dan paguyuban, untuk ikut memviralkan STIKOM Semarang, karena pada kenyataannya kita kalah bersaing dengan jurusan komunikasi yang dibawah naungan PT besar dan telah punya nama meski tergolong baru,”paparnya.

Namun demikian, lanjut dia, meski berbagai upaya publikasi telah dilakukan oleh para dosen, serta tenaga kependidikan meelalui berbagai media. Hasilnya, terbukti beberapa mahasiswa baru sekarang ini tertarik masuk ke STIKOM Semarang.

”Karena melihat kepiawaian dosen serta para alumni dalam menjalankan komunikasi yang menarik dan tidak mengabaikan etika, maka eksistensi STIKOM sangat diperhitungkan dalam mencetak tenaga siap pakai,”ujarnya.

Diakui Gunawan, dalam memimpin STIKOM bukanlah hal yang sulit, namun juga bukan merupakan hal yang mudah. STIKOM Semarang yang hanya memiliki satu program studi dengan jumlah mahasiswa 321 orang, serta dosen tetap dan tenaga kependidikan tetap tidak lebih dari tiga puluh orang.

”Dalam mengelola perguruan tinggi ini memiliki keunikan tersendiri, sehingga bagi mereka yang kurang faham pada kondisi ini akan mengalami kesulitan dalam mengelolanya,”tuturnya.

Mengenai tantangan kedepan, menurut Gunawan, segera melengkapi para pejabat struktural sesuai harapan yang diinginkan, tetapi yang tidak kalah penting adalah akan habis masa jabatannya adalah akreditasi Institusi, karena akreditasi Institusi STIKOM Semarang yang diperoleh atas Anugrah Pemerintah akan habis pada bulan Mei 2018.

”Mohon bantuan serta doanya semoga akreditasi institusi kita mencapai nilai ideal sesuai dengan harapan kita,”paparnya.

Dijelaskan, selain Re-akreditasi program studi yang segera dilakukan, karena status akreditasi Prodi B dari BAN PT akan habis pada bulan Oktober 2018. Kedua kegiatan itulah akan diprioritaskan seperti pelaporan data melalui PD Dikti, Standart kulifikasi lulusan yang berdasarkan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI).

”Kerjasama dengan lembaga sertifikasi yang berwenang serta meningkatkan kualitas kurikulum serta laboratorium harus menjadi prioritas,”ujarnya.

Terkait dengan hal tertsebut, Gunawan optimis bahwa STIKOM sudah mempunyai laboratorium radio, advertising, Fotografi, media cetak Bentang Kampus dan media Online serta kompputer yang sangat sederhana.

”Kita akan wujudkan laboratorium konvergensi media yang saat ini dipunyai oleh media-media besar,”paparnya.

STIKOM Semarang, kata dia, sekarang ini sudah memiliki peralatan radio broadcast, television broadcast, BK Online, serta fasilitas internet, mudah-mudahan laboratorium konvergensi media bisa segera terwujud, sehingga lulusan STIKOM Semarang memiliki kemampuan yang menangani kenvergensi media.

”Diharapkan alumni STIKOM Semarang memiliki kemampuan menangani konvergensi media, yang sekarang ini masih langka dan dibutuhkan oleh perusahaan media,”tandasnya. (Suparman)

banner 521x10

Komentar