INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Alunan piano mengiringi pengambilan sumpah janji pejabat pimpinan tinggi pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Jumat (25/1) di Wisma Perdamaian. Nuansa santai tersebut dipilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kode agar pejabat menikmati ritme kerja yang diemban.
Sebanyak 29 pejabat dari eselon 2 diambil sumpahnya untuk mengisi dan rotasi kepala biro, kepala dinas hingga asisten gubernur. Berbeda dengan pelantikan pejabat pada umumnya yang cenderung kaku, nuansa malam itu cukup menyenangkan dengan tarian hingga alunan piano.
Bahkan suasana cair sudah tercipta di gedung yang memiliki nama asli De Vredestein itu sejak acara kali pertama dimulai oleh MC kocak asal Semarang, Sarju. Dia mengatakan pejabat Jateng itu wajahnya ndeso namun berprinsip.

“Prinsipnya rame-rame rantas malang-malang putung, senadyan ngomah ora ono beras nanging isih iso mangan sego jagung (meski di rumah tak ada beras, tapi masih bisa makan nasi jagung),” kata Sarju yang membuat semua pejabat langsung tertawa.
Seolah menyambung nuansa cair yang diciptakan Sarju, saat pengumuman sejumlah nama pejabat yang dilantik piano mulai mengalun. Bahkan hadirin tidak canggung-canggung untuk bersorak dan bertepuk tangan. Jauh dari kesan formal pemerintahan.
“Kita bikin rileks agar tidak ada yang deg-degan karena ini hal yang biasa,” kata Ganjar.
Meski dengan nuansa santai, Ganjar mewanti-wanti agar para pejabat jangan main-main dengan jabatan. Ganjar pun berpesan agar sisi kemanusiaan menjadi pegangan teguh agar integritas tidak lepas.
“Itulah kenapa para istri maupun suami pejabat baru ini saya undang. Saya harap ibu-ibu, para istri bisa menjaga suaminya atau sebaliknya. Karena akan mendapat sorotan yang luar biasa. Salah sitik dipaido, dapat prestasi tidak ada yang tepuk tangan. Itu berat. Tapi jangan takut,” kata Ganjar.
Pelantikan ini, kata Ganjar, ada tim yang selalu dia mintai tolong untuk menyeleksi. Rotasi ini menurut Ganjar adalah hal yang biasa-biasa saja, tinggal membuktikan dengan kinerja. Pelayanan terhadap masyarakat, pengentasan kemiskinan, pendidikan serta kesehatan jadi pesan utama dari suami Siti Atikoh itu.
“Ini kontraknya satu tahun saja. Kalau baik, ok. Silakan bapak ibu bekerja melayani sebaik-baiknya. Saya senang dengan teamwork dan inovasi yang ada, kemanusiaan yang kita bangun dan kepedulian. Itulah artinya Pemerintahan. Yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat,” katanya.

Dengan pengangkatan 29 pejabat eselon 2 yang mengisi sejumlah pos biro, dinas dan asisten itu, formasi isian pejabat eselon 2 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih menyisakan setidaknya sembilan jabatan, di antaranya dinas pendidikan, dinas PU dan dinas kelautan.
“Pak gubernur sudah berpesan agar para eselon tiga silakan mendaftar, jabatan yang kosong itu nanti akan diisi dengan sistem lelang,” kata Sekda Jateng Sri Puryono.
Untuk 29 pejabat yang telah dilantik diberi waktu dua hari Sabtu dan Minggu untuk membuat rancangan-rancangan kerja maupun inovasi. Itulah sebabnya hari Jumat dipilih sebagai pelaksanaan pengambilan sumpah jabatan.
“Senin lusa akan ada arahan langsung dari pak gubernur. Tentu acuan utama yang harus dipegang pejabat baru adalah RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah),” katanya.
(Suparman)
Komentar