Bandar Udara ATS Lebih Efisien

INILAHONLINE.COM, BOGOR

Di tengah tarik menarik sejumlah wilayah Kabupaten Bogor ke wilayah Kota Bogor, Bupati Bogor, Hj Ade Yasin justeru mendorong segera terwujudnya bandar udara di ATS (Atang Sendjaja) yang lebih efisien dan efektif bagi perjalanan warga di kabupaten terbesar di Asia Tenggara ini, tanpa melewati wilayah kota. Akses angkutan udara Itu juga ditunjang dengan jalan tembus dan layang sekitar ATS, Kemang, Ciampea hingga kawasan paling Barat, di luar wilayah pemekaran Kabupaten Bogor Barat yang hampir final.

“Serius ini Mas. Saya sudah sampaikan di hadapan Gubernur Jawa Barat, para Walikota dan Bupati se-Indonesia dalam suatu forum, juga teman-teman ATS. Kalau dijadikan bandar udara ATS sangat hemat, lahan sudah ada. Tinggal diaspal sesuai syarat landasan pacu pesawat kecil (sejenis ATR berpenumpang 30 orang, red.). Jika kajiannya sudah matang, tentu harus sepengetahuan dan restu Kementerian Perhubungan, TNI AU dan Panglima TNI serta instansi pemerintah terkait,” ungkap Ade Yasin ketika dikonfirmasi, setelah memberi sambutan pada acara Kenal Pamit Komandan Lanud ATS dari Marsma TNI Erwin Buana Utama, Grad Dpil In ORS, MMOAS kepada Kolonel Pnb Eding Sungkana, SAB, MTr (Han) di Harmoni Halls Yasmin Center, Rabu (17/7/2019).

Bupati Bogor, Hj Ade Yasin, SH, MH bersama wartawan inilahonline.com Cheyne Amanda Miranda dan Moch Ircham saat dikonfirmasi setelah memberi sambutan pada acara Kenal Pamit Dan Lanud ATS di Harmony Halls Yasmin Center, Rabu (17/7/2019) malam.

Landasan helikopter ATS itu, kini sekitar 1.500 meter. Sedangkan untuk bandar udara pesawat kecil cukup sekitar 1.200 meter. Di luar itu masih bisa dipakai untuk heli yang selama ini juga digunakan oleh Presiden RI dan para tamunya. Dari segi keamanan dan pengamanan kawasan vital bandar udara itu juga memadai, ditunjang oleh Paskhas TNI AU di Rumpin.

Yang tidak kalah menariknya ialah ada demand, kebutuhan warga Bogor untuk mengadakan perjalanan ke luar Bogor dengan pesawat udara, menghindari kemacetan lalulintas darat. Di Bogor tercatat banyak orang kaya yang punya usaha di luar Bogor. Sebagai perbandingan, pengguna moda transportasi kereta api sehari mencapai 400.000 orang. Lagi pula ditunjang infrastruktur jalan menuju ATS yang sudah tersedia, termasuk rencana jalan tembus di kawasan Bojong arah Kopassus dari jalan ke arah kiri dan kanan sekitar 15 meter, serta kemungkinan pembebasan jalan menuju bandar udara ATS nantinya.

“Jadi memang lebih efisien. Nggak perlu bebasin lahan lagi. Cukup yang ada di ATS, Mas,” tandas Ada Yakin, penuh semangat.

Sebagai perbandingan, menurut staf di ATS, jika harus membebaskan lahan untuk bandar udara sekelas ATS itu sekitar Rp 5 triliun, sedangkan dengan rehab ATS jadi bandar udara cukup biaya sekitar Rp 500 miliar. Tampaknya pihak ATS juga mendorong agar bandar udara itu segera terwujud, mengingat banyak manfaat yang bisa diperoleh, baik secara operasional maupun efisiensi tugas kenegaraan lainnya.

(Cheyne Amandha Miranda)

banner 521x10

Komentar