INILAHONLINE.COM, BANDUNG – Masyarakat adat dari Kabuyutan Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat, menggelar kegiatan audiensi bersama Ketua Umum (Ketum) Inovator 4.0 Indonesia Budiman Sudjatmiko dengan salah satu tokoh sepuh budaya Sunda Abah Yusuf Bachtiar, di Bandung, Rabu (9/2/2022).
Kegiatan audiensi bertemakan untuk “Memperkuat Wawasan Nusantara” ini, juga diisi dengan diskusi yang hangat dengan membahas sejumlah kondisi situasi nasional yang terjadi di Indonesia. Audiensi yang dihadiri oleh para panglima dari tatar Sunda berharap banyak, dengan kehadiran Budiman Sudjatmiko yang juga politisi PDI Perjuangan itu bisa mengawal aspirasi masyarakat adat Sunda khususnya dan masyarakat adat di seluruh Nusantara.
Abah Yusuf Bachtiar meminta para pemangku jabatan baik di daerah maupun pusat bisa membuat sebuah kebijakan yang bisa mengawal keberlangsungan masyarakat adat dengan segala aktifitasnya. Dirinya berharap mereka para pemangku jabatan didaerah diharapkan menerbitkan sebuah payung hukum yang menjaga kelestarian budaya Nusantara.
“Kami cemas dengan situasi nasional saat ini dengan ancaman budaya luar yang terindikasi akan dipaksakan pengaruhnya di Indonesia ini,” kata Abah Yusuf Bachtiar.
Abah juga mendesak dihadapan Budiman meminta dengan sangat, PDI Perjuangan sebagai salah partai terbesar dan saat ini sedang memegang kekuasaan di pemerintahan agar bisa mendesak kepala daerah yang berasal dari partai berlambang banteng moncong putih untuk segera menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur masyarakat adat di dalamnya dan menjaga keberlangsungan budaya-budaya di daerah masing-masing yang dipimpinnya.

Menanggapi hal itu, Budiman Sujatmiko yang datang dengan tim pemikirnya secara tegas menyanggupi dan mengapresiasi aspirasi yang disampaikan dalam audiensi ini. ” Saya sangat mengapresiasi aspirasi dari masyarakat adat Sunda. Insyaallah saya pasti sampaikan hasil dari audiensi ini ke pemangku jabatan di Jakarta,” tegas Budiman.
Lebih jauh Budiman memaparkan bahwa partainya sudah berkomitmen dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sebelumnya yaitu berpolitik dalam kebudayaan dan teknologi. Ini penting untuk menangkal ‘serangan’ budaya dari luar. “Dua hal itu yakin bisa menghadangnya,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama juga, Budiman juga berbicara masalah ekonomi dengan koperasi. Ia menawarkan sebuah koperasi masyarakat adat yang dimulai dari tatar Sunda. Koperasi tersebut nantinya akan dikolaborasikan dengan 9 koperasi yang sudah terbentuk.
“Kami sudah membentuk koperasi dengan memberikan penawaran dalam bidang pertanian. Saya pastikan ini bisa terwujud dengan dukungan masyarakat adat,” tutur mantan anggota DPR-RI dua periode tersebut.
Penawaran program ekonomi kerakyatan yang disampaikan Budiman disambut baik. Beberapa program pertanian lalu disampaikan perwakilan masyarakat adat Sunda yang hadir. Mereka berkomitmen program untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat adat.
Audiensi tersebut diakhiri dengan penyematan totopon atau ikat kepala Sunda dan penyerahan pusaka kujang sebagai tanda komitmen kuat dalam menjada budaya Nusantara khususnya budaya Sunda.
Kegelisahan pudarnya budaya Nusantara khususnya Sunda menjadi perhatian tersendiri. Guna memberikan pencerahan dalam wawasan nusantara sekaligus melestarikannya agar bisa generasi penerus mengetahuinya.
Saya berjanji bersama tim ITnya akan merancang sejarah budaya dimulai dari tatar Sunda dengan mendigitalisasi sesuai kemajuan jaman. Tim IT kami siap merancang metaverse budaya sunda. Dengan demikian budaya Nusantara kita bisa mendunia,” janji Budiman Sujatmiko. (CJ / Haris Sustyo)
Komentar