Dinkes dan TAPD Kota Bogor Diperintah Sekda Membuat Simulasi Tukin

Berita, Megapolitan318 Dilihat

INILAHONLINE.COM, BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bogor diperintahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda)) Kota Bogor, agar membuat simulasi tunjangan kinerja (tukin) untuk tenaga kesehatan atau nakes Kota Bogor

Sekda Kota Bogor DR. Ir. Hj. Syarifah Sofiah Dwikrowati, M,Si  selaku Ketua TAPD memerintahkan  memerintahkan Dinkes, aagar segera membuat simulasi tunjangan kinerja (Tukin) untuk tenaga kesehatan atau nakes Kota Bogor, sehingga Dinkes sedang membuat simulasi penghitungan tukin atau Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi nakes Kota Bogor.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Kota Bogor, dr Erna Nuraena mengaku, bahwa pihaknya sudah membuat 10 simulasi tukin nakes. Namun dari 10 opsi itu, belum ada yang sempurna. Namun demikian, nakes Kota Bogor harus siap-siap menelan pil pahit. Sebab, perbaikan kesejahteraan nakes butuh proses dan waktu.

Sekretaris Dinkes Kota Bogor, dr Erna Nuraena mengaku sudah membuat 10 simulasi tukin nakes. Namun dari 10 opsi itu, belum ada yang sempurna.

“Sekarang nih saya tuh bikin simulasi sampai 10 cara, belum ketemu (yang ideal) karena memang permasalahannya pada kesenjangan, yang harus kita samakan pun menjadi tidak adil,” ucap dr Erna kepada media.

Oleh karena itu, dr Erna belum bersedia membeberkan model simulasi itu ke publik karena khawatir menimbulkan persoalan baru. “Bukan menutupi, tapi ada hal-hal yang memang harus kita informasikan, ada yang memang kita skip dulu, daripada nanti malah jadi berkembang.

Dinkes sedang mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan kesejahteraan nakes Kota Bogor yang menjadi pemicu nakes pindah ramai-ramai ke instansi lain. “Satu sisi pengen menyelesaikan masalah nih, supaya penghasilannya yang kecil tidak teriak-teriak, berarti harus dibikin adil dong,” ucap dr Erna.

Membuat adil itu tidak mudah dan butuh waktu karena permasalahannya terletak pada jasa pelayanan (jaspel) yang berbeda-beda setiap puskesmas. Saat ini Dinkes sedang membuat simulasi penghitungan tukin atau Tambahan Penghasilan  Kendati demikian, nakes Kota Bogor harus siap-siap menelan pil pahit. Sebab, perbaikan kesejahteraan nakes butuh proses dan waktu.

Sekretaris Dinkes Kota Bogor, dr Erna Nuraena mengaku sudah membuat 10 simulasi tukin nakes. Namun dari 10 opsi itu, belum ada yang sempurna.

“Sekarang nih saya tuh bikin simulasi sampai 10 cara, belum ketemu (yang ideal) karena memang permasalahannya pada kesenjangan, yang harus kita samakan pun menjadi tidak adil,” ucap dr Erna kepada Pojoksatu.id.

Oleh karena itu, dr Erna belum bersedia membeberkan model simulasi itu ke publik karena khawatir menimbulkan persoalan baru. “Bukan menutupi, tapi ada hal-hal yang memang harus kita informasikan, ada yang memang kita skip dulu, daripada nanti malah jadi berkembang.

Dinkes sedang mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan kesejahteraan nakes Kota Bogor yang menjadi pemicu nakes pindah ramai-ramai ke instansi lain. “Satu sisi pengen menyelesaikan masalah nih, supaya yang kecil (penghasilannya) tidak teriak-teriak, berarti harus dibikin adil dong. Membuat adil itu tidak mudah dan butuh waktu karena permasalahannya terletak pada jasa pelayanan (jaspel) yang berbeda-beda setiap puskesmas,” pungkasnya. (Ian Budi Lukito)

banner 521x10

Komentar