InilahOnline.com (Kota Bogor) – Sebanyak 250 remaja putri se-Kota Bogor secara serentak memi-num tablet penambah darah di Taman Heulang, Jumat (4/8/2017) pagi yang digelar Dinas Kese-hatan (Dinkes) Kota Bogor dalam rangka Bogor Bebas Anemia 2017.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah mengatakan, diet ketat yang kerap dilaku-kan anak remaja memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Tidak hanya membuat badan lemas, tetapi turut menurunkan kadar hemoglobin di dalam aliran darah.
“Saat ini tercatat 75 persen dari 87 ribu remaja di Kota Bogor mengalami anemia,” ujar Rubaeah.
Ia menuturkan, banyaknya usia remaja yang anemia karena anak-anak remaja kurang mengkon-sumsi sayur, buah, dan sering mengkonsumsi junkfood, bahkan banyak darah yang keluar saat menstruasi. Jika dibiarkan, anemia bisa sangat berbahaya terutama saat melahirkan.
“Berdasarkan data, anemia menjadi penyebab utama kematian 21 ibu dari 60 persen ibu yang mengalami pendarahan saat melahirkan. Jadi Gerakan sumplementasi tablet tambah darah ini bertujuan mencegah anemia sejak dini,” terangnya.
Rubaeh menjelaskan, Dinkes Kota Bogor menargetkan 17.500 remaja yang Hemoglobinnya rendah untuk rutin mengkomsumsi 52 tablet penambah darah selama satu tahun (satu minggu satu tab-let). Tablet penambah darah yang sekarang ini memiliki kemasan baru yang rasanya lebih manis dan tidak menimbulkan efek samping selama tidak berlebihan.
“Obat hanya untuk menunjang, anak-anak harus tetap mengkomsumsi buah dan sayur,” imbuhnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian turut mendukung kegiatan ini yang juga masuk dalam program PKK. Menurutnya, tablet penambah darah ini sangat dibutuhkan bagi remaja ibu hamil dan ibu menyusui. Sosialisasi dan penyuluhan pun rutin dilakukan PKK agar kasus kematian ibu dan bayi akibat pendarahan dapat berkurang.
“Kami juga sinergi dengan Pemerintah Kota Bogor dalam program Bogor Bergerak jadi bukan mengurangi makan namun banyak mengkomsumsi buah, sayur dan rajin gerak,” katanya (Basir)
Komentar