IPW Apresiasi Satgas Madagio Raya Yang Berhasil Tembak Mati Gembong Teroris Ali Kalora

Berita, Hukkrim, Nasional339 Dilihat

INILAHONLINE.COM, JAKARTA – Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi atas keberhasilan satuan tugas (Satgas) Madago Raya yang berhasil menembak mati gembong teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang diburu bertahun-tahun oleh aparat keamanan.

“Atas keberhasilan Satgas Madago raya itu, merupakan kado manis buat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pasalnya, sejak operasi satuan tugas Madago Raya dibentuk bersama TNI, 12 Februari lalu telah membuahkan hasil gemilang,” ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, SH, MH kepada media, Senin (20/9/2021)

Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), bahwa keberhasilan Satgas Madago Raya dengan menghilangkan nyawa dedengkot teroris Ali Kalora, pimpinan MIT pengganti Santoso dalam baku tembak di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah patut diapresiasi. 

“Keberhasilan ini, menyusul jejak Kapolri saat dijabat Tito Karnavian yang berhasil menewaskan Santoso dalam baku tembak antara Satgas Tinombala dengan para teroris Poso, pada 18 Juli 2016 silam. Ketika itu, Tito Karnavian baru menjabat Kapolri selama lima hari,” ujarnya.

Selain itu, Sugeng juga mengungkapkan, bahwa operasi perburuan terhadap Kelompok Santoso tersebut sudah dilakukan oleh Polri dan TNI dengan membentuk operasi Satuan Tugas Kendali Maleo tahun 2012 dan berganti nama menjadi Satgas Camar Maleo pada tahun 2015.

“Hal ini dikarenakan kelompok MIT terus melakukan teror, utamanya ke anggota Polri. Dalam penembakan yang dilakukan teroris pada 25 Mei 2011 di kantor BCA Palu, polisi yang sedang berjaga yakni Bripda Irbar dan Bripda Yudistira gugur,” jelasnya.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan, teror kelompok MIT itu terus berlanjut saat dipimpin Ali Kalora. Yang paling sadis dilakukan kelompok ini yaitu dengan memenggal empat orang petani pada 11 Mei 2021 di desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso. Sebelumnya, pada 27 Nopember 2020, tiga orang digorok dan satu orang dibakar di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

“Dengan tewasnya Ali Kalora, IPW berharap, Kapolri Listyo Sigit melalui operasi satgas Madago Raya terus menekan dan menumpas kelompok MIT Poso. Disamping tentunya, Kapolri perlu mengkonsolidasikan jajarannya dengan melakukan deteksi dini intelijen dan memperkuat para petugas Babinkamtibmas untuk mewaspadai serangan balas dendam teroris lainnya,” tandasnya.

Masih kata Sugeng, kepekaan Kapolda dan Kapolres dalam mendeteksi dan mengantisipasi pergerakan jaringan teroris sangat dibutuhkan sehingga Polri tidak kecolongan dengan adanya teror yang muncul pasca kematian Ali Kalora.

“Kendati demikian, peran Densus 88 Anti Teror tidak boleh kendor membasmi jaringan-jaringan teroris seperti yang dilakukan bulan Agustus lalu, menangkap terduga teroris di berbagai wilayah Sumut, Jambi, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulsel, Maluku, Kalbar dan Kaltim,” katanya.

Atas keberhasilan Satgas Madago Raya ini, IPW layak memberikan apresiasi sekaligus berharap, agar para teroris yang selama ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO-red) segera ditangkap hidup atau mati,” pungkasnya. (Piya Hadi)

banner 521x10

Komentar