InilahOnline.com (Tamansari-Kab Bogor) – Sebuah ekspedisi tidak harus dilakukan pada tempat yang jauh maupun belum terjamah. Ekspedisi bisa juga dilakukan ke tempat yang memang telah di eksplorasi sebelumnya untuk dapat menemukan berbagai fakta baru. Komunitas Bogor Historia (Bohis) melakukan hal tersebut dengan melakukan Ekspedisi Pasir Kaca.
Sekertaris Bohis Eko Hadi menuturkan pada perjalanan tersebut tempat yang akan dituju tim Bohis hanya mendapatkan temuan yang biasa saja. Dalam artian tempat yang diduga Pasir Kaca hanya ditemukan beberapa bekas ritual seperti dupa, telor, minyak yang tidak dibersihkan kembali.
“Hanya temuan biasa aja, kalo wilayah kurang begitu paham,” kata Eko, Kamis (12/10/2017)
Soal lokasi yang dikunjungi, Eko yang juga seorang jurnalis hanya menelusuri beberapa daerah yang menjadi area ekspedisi.
Sedangkan Ketua Tim Ekspedisi Iman Abdurahman menjelaskan perjalanan yang dilakukan juga sempat menelusuri Sungai Ciapus Kecil di Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, karena masih dalam area Situs Pasir Kaca.
“Kita ke lokasi area Pasir Kaca sambil bebersih, kotor dan ritual bekas perlengkapan ritual juga sampah juga kita bersihkan,” jelas Iman yang juga wartawan senior tersebut.
Rencananya, ekpedisi akan dilanjutkan tahap 2 dengan lokasi yang sama yaitu di area kawasan Gunung Salak.
“Untuk area kita masih dalam tahap pembahasan, kemungkinan jika tim sudah menentukan dalam pembahasan teknis nanti kita akan buka untuk umum juga,” tuturnya.
“Ya di alam bebas kita harus siap karena wilayah yang didatangi cukup lumayan menantang,” tandas Jurnalis MGS TV tersebut.
Ekpedisi Pasir Kaca yang dilakukan Bohis diikuti oleh sembilan orang diantaranya adalah Iman Abdurahman, Eko Hadi, Resha Z Bunai, Handy Purnama Mehonk, Adit, Robby Firliandoko, Rangga, M. Andi PFI, juga Rachmat Angga Syahputra. (*)