Ngabuburit Ganjar, Gowes Sembari Mampir Panti Asuhan

Daerah, Politik514 Dilihat

INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Gubernur Jateng nonaktif Ganjar Pranowo menghabiskan dua hari pertama bulan Ramadan dengan istirahat dari aktivitas kampanye. Pada Jumat (18/5/2018) sore, Ganjar ngabuburit dengan olahraga bersepeda berkeliling Semarang.

Rute sore itu dimulai dari rumah kontrakan Ganjar di Jalan Tengger Timur Raya, Gajahmungkur. Rombongan melintasi Jalan Sultan Agung, Taman Gajahmungkur, Tumpang, Kelud, Basudewo, dan Indraprasta.

Dari Indraprasta, gowes berbelok ke Jalan Brotojoyo, melintasi SMK Jawa Tengah kemudian menuju Jalan Srikandi. Rupanya Ganjar dan klub sepeda Samba bermaksud mampir di Panti Asuhan Aisyiyah.

Pria kelahiran Tawangmangu, Karanganyar itu tiba di panti asuhan yang terletak di Jalan Srikandi X/61 Plombokan, Semarang Utara itu pukul 17.00 WIB.

Kedatangan Ganjar disambut suami isteri, Jazuli (62) dan Harimastuti (55) sebagai pengasuh panti.

“Monggo silahkan masuk, wah kejutan niki pak gub,” kata Jazuli.

Sekitar setengah Ganjar mengobrol dengan Jazuli dan Harimastuti tentang kondisi panti yang ada di tengah kampung itu.

Panti tersebut berdiri pada 11 oktober 1989, atau sekitar 28 tahun lalu. Kala itu Jazuli purna tugas sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Departemen Agama.

Kini ada sekitar 40 anak yang tinggal di panti bercat biru tersebut. Rata-rata bersekolah. Dari SD hingga kuliah di perguruan tinggi. “Ada tiga yang kuliah di Udinus (Universiats Dian Nuswantoro),” kata Harimastuti.

Sebelum berpamitan, Ganjar menyempatkan membuat vlog. Dalam vlognya ia mendoakan anak-anak panti mampu mencapai cita-citanya masing-masing.

Jazuli menyampaikan terimakasih atas kedatangan Ganjar. “Kami tadi sama pak Gub (gubernur: Ganjar) mengobrol tentang anak-anak. Pak Gub mendoakan mereka jadi orang berhasil. Pesan dari pak Gub tadi supaya para pengasuh memberi pelajaran etika dan sopan santun,” tutur Jazuli.

Ganjar mengatakan, kedatangan rombongan klub sepedanya sekadar menunaikan tradisi klub. Selain tur keliling kota rutin, klub Samba punya tradisi menyisihkan rezeki dari anggota. Hasilnya dijadikan santunan ke pondok pesantren, keluarga miskin, dan panti asuhan.

Setiap Ramadan, gowes yang biasanya pagi hari dipindah jadi sore hari. “Kami punya tradisi yang bagus. Mereka punya kegiatan ke pondok pesantren, ke panti asuhan, sekaligus olahraga. Jadi kalau dulu olahraganya pagi sekarang pindah ke sore,” kata calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 itu.

Sembari berolahraga, lanjut Ganjar, anggota Samba memberikan bantuan untuk anak-anak dalam pesantren dan panti asuhan.

“Mengajari kita selama bulan puasa ini untuk berbagi,” ujar Ganjar.(Suparman)

banner 521x10

Komentar