
INILAHONLINE.COM, BOGOR – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pakuan Kota Bogor terus melakukan sejumlah terobosan selama satu tahun terakhir. Tepatnya sejak jajaran baru perusahaan plat merah yang dipegang Direktur Utama (Dirut) Rino Indira Gusniawan, bersama Direktur Teknik (Dirtek) dan Direktur Umum (Dirum), secara berturut-turut dipegang oleh Ardani Yusuf dan Rivelino Rizky resmi dilantik pada 2 Desember 2020.
Berbagai program dan pelayanan berbasis teknologi telah dibuat demi memuaskan pelanggan Perumda Tirta Pakuan itu, yakni menyelesaikan bantuan dari APBN untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Palasari. Pembangunan IPA Palasari itu, kata dia, untuk menambah kapasitas 50liter/detik sehingga bisa meningkatkan pelayanan menambah di zona 5 sebanyak sekitar 3.500 pelanggan.
Program selanjutnya, Rino mengatakan, di tahun ini membangun unit produksi di Cipinang Gading yang merupakan bantuan dari APBN. Untuk pembangunan intake dan prasedimentasi untuk kapasitas WTP 100 liter perdetik. Selain itu, Perumda Tirta Pakuan juga membangun Reservoir Jabaru untuk mengurai permasalahan distribusi air di sebagian wilayah Bogor Barat.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Polmas Bogor Raya itu juga beberapa kali mendapatkan bantuan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Bantuan itu diperuntukan untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan air Perumda Tirta Pakuan.
“(Bantuan) DAK di Bogor Utara itu ada sekitar 250 pelanggan yang kita gratiskan (pemasanganya),” kata Rino saat memaparkan capaian kinerjanya selama setahun terakhir, Senin (6/12/2021).
Setiap tahunnya, kata dia, Perumda Tirta Pakuan selalu mengajukan bantuan sambungan gratis untuk masyarakat Kota Bogor.
Ditahun ini, Rino mengatakan mengajukan agar pemerintah pusat dapat mengakomodir bantuan untuk masyarakat di wilayah Bogor Utara Kota Bogor.
“Karena pertama sumber airnya dari Katulampa, masih ada kelebihan air di sana. Terus di daerah sana banyak yg belum pakai (jadi pelanggan) akhirnya dipenetrasi oleh pemerintah pusat. Kita submit ke Bapenas, dan Bapenas mengolah segala macem, keluar lah DAK dititipkan di PUPR. Dengan pagu Rp1 miliar lebih untuk pemasangan baru tanpa dipungut biaya,” jelasnya.
Ditahun yang sama, masyarakat yang tinggal di Kelurahan Pasir Kuda Kecamatan Bogor Barat mendapatkan sambungan gratis pemasangan air. Totalnya, ada 350 pelanggan yang mendapatkan pemasangan gratis. “Ini merupakan tahun kedua bantuan gratis pemasangan baru Perumda Tirta Pakuan,” ucap pria yang jug Dewan Pembina PCNU Kota Bogor ini.
Selain itu, perusahaan plat merah itu tengah menggarap mata air yang berada di Kabandungan. Untuk memenuhi kebutuhan air di zona enam, reservoir Kota Batu juga akan ditambah kapasitas produksi air 30 liter per detik.
Reservoir Kota Batu mendapat pasokan air baku dari sumber mata air di Kabandungan, Kabupaten Bogor.
“Kabandungan beres. Izin buat penggalian pipa udah keluar. Kita udah bangun nih sekarang. (Menunggu) IMB belum keluar, jadi kita ga akan ngebangun dulu. Jadi cuma pipa doang untuk mengalirkan airnya,” papar Koordinator Pemulasaraan dan Pemakaman jenazah khusus Covid-19 itu.
Baginya, program tersebut sejalan dengan upaya Perumda Tirta Pakuan untuk bergerak menuju perubahan demi mencapai kepuasan pelanggan. Hal itu dibuktikan dengan hasil survei yang dilakukan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB).
“Jadi di akhir tahun ini, ada pengakuan pelanggan bahwa IKP (indeks kepuasan pelanggan) kita meningkat baik jasa maupun produk, hampir semua lini kita naik, dibanding tahun sebelumnya,” kata.
Survei IKP yang dilakukan Sekolah Bisnis-Institut Pertanian Bogor (SB-IPB), untuk melayani produk mendapat nilai 80 persen dan masuk ke dalam kategori Puas.
Sedangkan IKP untuk pelayanan jasa memiliki nilai 79 persen,dan masuk ke dalam kategori Puas. “Ini penghargaan luar biasa dari pelanggan,” kata Rino.
“Semua pekerjaan yang kita lakukan ini menuju satu titik, yakni perubahan. Kita merubah cara kerja, cara pandang menyikapi perusahaan, merubah tatanan menjadikan Tirta Pakuan lebih coorporate dibanding birokrat. Nggak perlu banyak birokrasi, kita bisa akselerasi karena corpoorate itu targetnya result (hasil, red),” sambungnya.
Tim Peneliti Sekolah Bisnis IPB, F Okti Shalihat mengatakan, survei dilakukan untuk mengukur kepuasan pelanggan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor tahun ini. “IKP pelayanan produk tertinggi sebesar 83 persen yang masuk kategori puas itu berada pada Zona 5, sedangkan IKP pelayanan produk terendah, walaupun masih berada dalam kategori puas, adalah sebesar 67 persen dan berada di Zona 2,” ucap F Okti.
Ia menambahkan, untuk IKP pelayanan jasa tertinggi sebesar 81 persen, yang masuk dalam kategori PUAS, berada pada pelanggan di zona 1. “Sedangkan IKP pelayanan produk terendah walaupun masih berada dalam kategori puas, adalah sebesar 67 persen dan berada di Zona 3,” tambahnya.
Okti menjelaskan Survei Kepuasan Pelanggan Perumda Tirta Pakuan tahun 2021 ini dilakukan kepada 2.263 responden, berdasarkan berbagai klasterisasi dari 17 golongan. Mulai dari zonasi pelanggan, golongan tarif hingga sosial. “Jumlah ini sudah mewakili para pelanggan, keterwakilan semua sektor sudah terpenuhi,” katanya.
Survei kali ketiga selama tiga tahun terakhir ini mendapatkan gambaran perbandingan kinerja selama ini, dan diharapkan bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan kedepannya.
Sementara itu, Wakil Dekan Sumber Daya Kerjasama dan Pengembangan SB-IPB Dr. Nimmi Zulbainarni mengungkapkan, kerjasama ini salah satu cara paling baik untuk mendapatkan feedback dari pelanggan terkait pelayanan. “Sehingga dari feedback ini menjadi dasar suatu kebijakan hingga mencari solusi dari persoalan di pelanggan Perumda Tirta Pakuan,” ucapnya.
“Kami berharap ini bisa memberikan manfaat buat semua. Dari sini juga jadi dasar kajian. Karena pelayanan air itu sensitif, sehari air mati saja sudah ribut warga itu. Ini jadi dasar kajian untuk berbagai solusinya. Termasuk kemungkinan ide bisnis baru,” pungkasnya. (PH)
Komentar