InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Presiden Joko Widodo meresmikan jalann Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga, meski peresmian sebelumnya sempat tertunda beberapa kali. Namun jika hambatan dalam pembangunan infrastruktur tol adalah masalah pembebasan lahan.
”Sejak dibangun jalan tol Jagorawi pada 1977, banyak negara tetangga yang datang dan meniru konsep terus melakukannya. Namun sekarang Indonesia justeru tertinggal, karena hanya memiliki jalan tol sepanjang 780 km,”katanya dalam peresmian ruas tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km di Salatiga, Senin).
Menurut Presiden, setelah dipelajari ternyata problemnya adalah pada pembebasan lahan.Kini kunci itu sudah ketemu. ”Hanya kalau soal pembangunan konstruksi, semua ilmunya sama,”tandasnya.
Disebutkan, dalam tiga tahun lalu pihaknya sudah menyampaikan ke Menteri |Pekerjaan Umum dan Menterui BUMN bahwa target jalan di Indonesia dalam lima tahun, masa pemerintahan adalah 1.200 kilometer. ”Untuk tahun 2019 setelah semua jalan tol selesai jumlahnya bisa mencapai 1.800 kilometer. Jadi kita bisa ngebut,”ujarnya.
Namun demikian lanjut Presiden, penambahan 1.800 kilometer jalan tol hingga 2019 sudah didepan mata, sehingga satu persatu ruas tol trans-Jawa maupun Trans Sumatera bisa diselesaikan.Oleh karena itu, penyelesaian ruas tol Bawen-Salatiga membuat dirinya yakin bahwa pada akhir 2019 ruas tol bisa menyambung hingga Banyuwangi. ”Pada akhir 2018 ruas utama tol trans Jawa rampung, mulai jakarta hingga Surabaya,”ujar Presiden.
Presiden mengakui, pembebasan lahan masih menjadi kendala utama dalam pembangunan jalan tol. Masih banyak warga yang enggan melepas tanahnya untuk pembangunan tol. Padahal, benefit-nya bisa dibilang tinggi.”Selain biaya logistik berkurang karena akses semakin mudah, harga properti di sekitar tol bakal merangkak naik karena menjadi wilayah penopang,”paparnya.
Kondisi itulah menurut Jokowi, membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara lain dalm hal pembangunan tol. Tiongkok misalnya, mampu membangun 4.000 km jalan tolm per tahun. ”Kuncinya sudah ketemu.Konstruksi tidak akan menjadi masalah, asalkan tanahnya bebas,”ujarnya.(Suparman)
Komentar