Diskusi  SMSI Lingkar Merdeka  : Digitalisasi Indonesia Belum Merata, Metaverse Tetap Melaju

Tak Berkategori382 Dilihat
Forum Diskusi SMSI Lingkar Merdeka, Rabu 2 Februari 2022 di Kantor SMSI Jalan Veteran, Jakarta Pusat, dihadiri  pendiri Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko dan Tedy Tri Tjahyono serta  Ketua Umum SMSI Firdaus, Sekjen SMSI Mohammad Nasir, Anggota Dewan Penasihat SMSI Pusat Ervik Ari Susanto, dan Nishal Dillon (Forum Diskusi Lingkar Merdeka)

INILAHONLINE.COM, JAKARTA– Digitalisasi belum merata hingga seluruh wilayah Indonesia. Keadaan seperti itu tidak akan menghentikan jalannya peradaban digital terbaru yang masih dalam kategori fase 4.0. Demikian benang merah pemikiran yang mengemuka dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Diskusi SMSI Lingkar Merdeka, Rabu 2 Februari 2022 di Kantor SMSI Jalan Veteran, Jakarta Pusat. 
 
Menurut pendiri Bukit Alagoritma di Cikidang Sukabumi Budiman Menjadi, tidak adil apabila kemajuan teknologi dihentikan dengan alasan banyak warga di berbagai pulau di Indonesia belum seluruhnya paham metaverse, atau bahkan masih ada yang belum mengenal internet. 
 
“Biarkan saja pintu kemajuan teknologi tetap terbuka lebar,  dan penduduk yang belum paham supaya pelan-pelan mengikutinya.  Pintu perkembangan jangan ditutup untuk kemajuan teknologi, untuk mereka yang sudah menguasai teknologi, maupun yang belum,” kata  pendiri Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko, Rabu (2/2/2022)
 
Budiman Sujatmiko mengatakan, kalaupun masih banyak yang belum paham dengan perkembangan teknologi digital terkini, kata Budiman, itu tanggung jawab bersama untuk memberi tahu, mengajari mereka. Jangan karena banyak yang belum paham kemudian dilarang. Di era demokrasi pintu harus dibuka selebar-lebarnya, untuk siapa saja yang mau ikut masuk.

“Itu kewajiban kita semua, pemerintah, dosen, guru, dan para senior yang paham soal teknologi baru, soal metaverse. Tujuannya ya membawa kemajuan luhur bangsa Indonesia, untuk kesejahteraan bangsa ini,” tutur Budiman Sujatmiko yang juga mantan anggota DPR-RI tersebut.
 
Sementara itu, menurut Tedy Tri Tjahyono (dari Bukit Algoritma), sekarang ini masih di era 4.0, belum masuk 5.0. Nanti menurut perkiraan, kalau sudah memasuki era 5.0, orang sedang melamun, atau sedang berpikir, isi pikirannya bisa di-download. Dan, ini belum terbayangkan bagaimana teknologinya. 
 
Hal senada juga dikatakan Ketua Umum SMSI Firdaus, pihaknya telah mengajak seluruh anggotanya berjumlah 1.700 pemilik perusahaan media siber untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru, metaverse dan pola bisnisnya. 
 
“Bahkan SMSI juga membentuk jaringan di kalangan remaja di seluruh Indonesia dengan nama Millennial Cyber Media. Semua ini berjalan seiring dengan teknologi digital terbaru,” kata Firdaus. 
 
Sementara itu, anggota Dewan Penasihat SMSI Pusat Ervik Ari Susanto berharap pemerintah membantu menyediakan jaringan infrastruktur pendukung internet di seluruh Indonesia. Hal ini penting untuk pemerataan pemanfaatan digital untuk berbagai keperluan, terutama pengembangan ekonomi di seluruh Tanah Air. 
 
Dalam diskusi rangkaian menjelang ulang tahun SMSI ke-5 di Jakarta 7 Maret 2022 ini, hadir sebagai pembicara  pendiri Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko dan Tedy Tri Tjahyono serta Ketua Umum SMSI Firdaus, Sekjen SMSI Mohammad Nasir, Anggota Dewan Penasihat SMSI Pusat Ervik Ari Susanto, dan Nishal Dillon dari Forum Diskusi Lingkar Merdeka. (Piya Hadi) 
 
 
 
banner 521x10

Komentar