InilahOnline.com (Kota Bogor) – Mantan petinju yang kini beralih profesi menjadi pegawai negeri sipil lewat jalur prestasi (japres). Karirnya semakin baik setelah sebelumnya menjadi lurah Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, kini menjabat lurah Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Ramli Sahibu merupakan putra kelahiran Makassar menuturkan kepada inilahonline.com, perjalanan bisa menjadi lurah bukanlah hal yang singkat. Bahkan, dirinya tidak menyangka jalan hidupnya bisa menjadi lurah.
Ramli Sahibu menceritakan pengalamannya, sekitar tahun 1988 dirinya berhasil menyabet juara tinju di Sulawesi Selatan tepatnya di Makassar.
“Pertama saya dulu berangkat dari juara tinju di Sulawesi Selatan (Makasar) tahun 1988 sampai dengan tahun 1990 saya juara satu terus di regional Sulawesi Selatan,” paparnya, Jumat (10/11/2017).
Bakat tinju dan raihan prestasi yang menonjol membuat kepincut Wali Kota Bogor Suratman saat itu, akhirnya Ramli diminta untuk bergabung di tim kontingen Kota Bogor untuk mengikuti ajang Porda Jawa Barat tahun 1990. Saat itu Suratman meminta agar Ramli bisa meraih juara dengan diming-imingi akan dipekerjakan di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.
“Waktu itu Wali Kota pak Suratman yang lebih mengedepankan prestasi dan prestise daerah, nah waktu itu menjelang porda jawa barat tahun 90’an sampai 91 saya di target untuk meraih prestasi oleh Wali Kota Bogor, nah di cari lah atlet atlet muda berprestasi salah satunya mungkin dengan kebetulan saya disitu masuk dalam bidikan,” katanya.
Kemudian Ramli pun mengikuti beberapa seleksi untuk bisa ikut mewakili Jawa Barat.
“Iya dengan jaminan siapa yang terbaik dan menoreh kan juara akan diperkerjakanlah di pemda, dan itu tidak langsung masuk dari team kota Bogor kita di seleksi dulu di Gor Merdeka, dua tiga kali seleksi saya berhasil mengalahkan petinju lokal dijadikan lah saya sebagai pekerja pemda,” jelasnya.
Meski demikian, Ramli tidak lantas mendapatkan jabatan yang strategis. Ramli pun masuk sebagai pegawai sukarelawan yang penghasilannya tidak besar.
“Tapi waktu itu saya dipekerjakan sebagai tenaga suka relawan dan itu bukan pekerjaan honorer, suka relawan yang di bayar hanya per kegiatan, saya berjuang memberikan yang terbaik terus menerus sampailah saya seperti sekarang ini,” katanya.
Dihari pahlawan ini Ramli pun sedikit bercerita tentang arti pahlawan bagi dirinya sendiri
“Kita semua pahlawan bagi keluarga, pahlawan sebagai tempat aktivitas, makna pahlawan ini luas yang membedakan itu hanya fungsi masing-masing,” tandasnya. (Nicko)
Komentar