
INILAHONLINE.COM, BOGOR – Dinas Kesehtan (Dinkes) kota Bogor menggelar Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program Tuberkulosis (TBC) Kota Bogor, Kmais (12/10/2023)
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah menjamin keberlangsungan kegiatan penanggulangan tbc di Kota Bogor secara optimal sesuai pedoman yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 tahun 2021, mengevaluasi kegiatan program TBC Kota Bogor tahun 2023
Selain melakukan evalusai, kegiatan ini juga melakukan percepatan penemuan tertuga TBC di wilayah Kota Bogor serta adanya peningkatan layanan TBC yang berkualitas khususnya terkait penjaringan terduga TBC di seluruh Puskesmas Kota Bogor
Mengutip dari website resmi Dinkes kota Bogor https://web-dinkes.kotabogor.go.id/, bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia hingga sampai saat ini. Berdasarkan Global Tuberkulosis Report yang di rilis oleh WHO Tahun 2022, ditemukan sebanyak 10,6 juta kasus TB baru di dunia.
Untuk mencapai Eliminasi TBC pada tahun 2030 dan Eradikasi TBC tahun 2050, perlu adanya percepatan penemuan dan pengobatan yang mencakup perluasan akses dan penyediaan layanan yang bermutu dan terstandar termasuk layanan penegakan diagnosis termasuk kolaborasi antara program TBC dan HIV maupun dengan Diabetes Melitus.
Selain itu juga dijelaskan, bahwa pada tahun 2022 di Kota Bogor ditemukan kasus TBC sebanyak 7.777 kasus dengan yang ditemukan dari Puskesmas sebanyak 2.337 kasus TBC dan Rumah Sakit sebanyak 5.389 kasus TBC.
Pada tahun 2023 ditemukan kasus TBC per tanggal 08 Oktober 2023 sebanyak 6.463 kasus TBC dengan yang ditemukan dari Puskesmas sebanyak 2.134 kasus TBC dan Rumah Sakit sebanyak 4.304 kasus TBC,” terang Sri Nowo Retno
Penemuan terduga TBC per tanggal 06 Oktober 2023 ditemukan sebanyak 23.203 (62%) terduga dari target terduga TBC Kota Bogor yaitu 37.930 terduga. Dari terduga yang telah ditemukan tersebut yakni, Puskesmas menemukan 12.685 terduga dari target 16.468 terduga.
Selain itu juga dRumah Sakit menemukan 10.518 terduga dari target 21.427 terduga. Sehingga hal ini menunjukan masih adanya Gap atau selisih yang menjadi perhatian dan tugas kita bersama untuk mencapainya yaitu Gap Puskesmas sebanyak 3.783 terduga dan Gap Rumah Sakit sebanyak 10.909 terduga. (Ian)
Komentar