INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maemon didampingi Kepala Bappeda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menerima kunjungan Wakil Gubernur Sumsel H Ir Mawardi Yahya di Gedung B lantai 5 Komplek Kantor Gubernur Jl Pahlawan, Kamis (24/1/2019) siang.
Mawardi Yahya tidak sendirian, turut serta pula Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustina, Wakil Bupati Musi Rawas Hj Suwarti, Wakil Bupati Empatm Lawang Yulius Maulana, Wakil Bupati Lahat H Haryanto SE MM, Wakil Bupati Muara Enim H Juarsah, Wakil Bupati Oki HM Djakfar Shodiq, Wakil Bupati Oku Drs Johan Anuar SH MN, beserta Kepala Bappeda dan staf.

Mawardi yang pernah menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir dua periode itu menjelaskan, kedatangannya ke Jateng untuk belajar cara mengatasi kemiskinan dengan cepat. Dari browsing dan mencari informasi kemana saja, pihaknya menemukan data jika Jateng merupakan povinsi yang paling cepat menurunkan angka kemiskinannya dibanding provinsi lain di Indonesia.
“Kami tidak menampik, siapa yang mampu lebih cepat menurunkan kemiskinan, kami juga tidak gengsi untuk belajar ke Jateng. Sumatera Selatan sangat jauh dari Jateng. Meski kami memiliki sumber daya alam seperti perkebunan, gas, pertanian, dan batubara. Kami ingin sejahterakan masyarakat,” katanya.
Kemiskinan di Sumatera Selatan, kata dia, sudah melebihi rata-rata nasional. Indeks pembangunan manusia pun di angka 23. Mawardi berharap, dalam lima tahun kepemimpinannya, angka kemiskinan dapat ditekan.
“Kami mengajak wakil bupati, wakil walikota, Bappeda dan beberapa OPD agar mereka menjadi barisan terdepan dalam menanggulangi kemiskinan di Sumatera Selatan. Setelah dari Semarang, kami akan berkunjung ke pusat pembibitan udang terbesar di Jepara. Kemudian ke Sragen,” ujarnya.
Wakil Gubernur Taj Yasin selain mengucapkan selamat datang juga menyampaikan jika angka kemiskinan di Jateng ditekan atas kerja keras dan kerjasama dengan seluruh OPD dan instansi terkait lainnya. Walaupun, penyumbang itu ada di kabupaten dan kota.
“Penurunan angka dimulai akhir 2017 sampai Maret 2017. Nominalnya masih tinggi 3,8 juta di nomor dua terakhir di Indonesia. Penurunan selama tiga bulan, ada 0,12 persen sejak saya dan Pak Ganjar Pranowo dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur,” katanya.
Perbaikan data pun kata Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin, dilakukan. Misalnya, warga yang seharusnya tidak menerima bantuan tetapi menerima, juga sudah dihapus. Ijin UKM juga dipermudah dengan konsep jemput bola. Seluruh OPD pun keroyokan untuk mengatasi masalah.
“Upaya yang kami lakukan juga tisak hanya di pemerintah, tetapi juga melibatkan dunka industri dan perguruan tinggi. Penangangannya tiap daerah juga berbeda-beda. Ditelaah, dipelajari, sehingga memunculkan penanganan yang akurat. Koordinasi dengan kabupaten dan kota juga intensif,” tandasnya.
SMK di Jateng pun bekerjasama dengan dinas-dinas terkait. Meski nukan penyumbang terbesar pengangguran, sejak 2018 siswa SMK disiapkan bekerja di perusahaan yang ada di Jateng, luar Jateng, bahkan luar negeri, karena juga telah bekerjasama dengan Jepang dan Korea.

Kepala Bappeda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, saat ini Jateng memasuki bonus demografi. Dalam kondisi makro, pertumbuhan dibatas rata-rata nasional, atau di atas angka 5,27 persen. Meski secara nasional pelan-pelan naik, masih butuh effort. Transaksi ekspor pun kata Sujarwanto, defisit, meski tetap tumbuh dan naik sembilan persen. Kenaikan impor justru 38 persen.
“Investasi di Jateng sedang bagus, impor PMDN dan PMA terkait bahan baku, model dan penopang, kemudian banyaknya buruh dengan upah kompetitif menarik investor,” jelasnya.
Paska berdialog, Gus Yasin dan Mawardi pun saling bertukar cinderamata dan berfoto bersama.
(Suparman)
Komentar