INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Guna meningkatkan kinerja dan mencapai target yang ditentukan, ATR/BPN Provinsi Jawa Tengah melakukan kerja wisata dihari libur Sabtu dan Minggu. Kerja wisata diperuntukkan seluruh pegawai ASN di ATR/BPN mulai dari tingkat Kabupaten/Kota sampai Kanwil ATR/BPN Provinsi Jawa Tengah.
”Tambahan kerja di hari libur dua hari bukan sebagai beban, tetapi kerja tambahan ini bisa dianggap sebagai kerja wisata, karena bisa membawa keluarga dalam mengerjakannya,”kata Kakanwil ATR/BPN Provinsi Jawa Tengah Jonahar Ashari di Semarang, kemarin.
Menurutnya, kerja tambahan ini bisa memacu dan memotivasi para pegawai lainnya didalam menyelesaikan tugas rutinnya didalam melayani masyarakat terhadap program PTSL. Namun dari target yang cukup besar ini, diharapkan program PTSL setiap tahunnya bisa bertambah.
”Jadi untuk bisa memenuhi target yang ditentukan ini, semua pegawai dalam hari Sabtu dan Minggu bisa kerja bersama keluarga di kantor. Ini semua dilakukan untuk memberikan contoh kepada provinsi lainnya, apalagi Provinsi Jawa Tengah menjadi Rho Model tingkat nasional,”paparnya.
Sementara itu, rapat kerja evaluasi kinerja dan capaian tahun 2018 di lingkungan ATR/BPN se-Jawa Tengah, mendapat perhatian secara langsung oleh Menteri ATR/BPN Sofyan A Djalil, sehingga berhasil merumuskan strategi serta proyeksi kegiatan tahun 2019 mendatang.
”Kegiatan yang dirumuskan dalam proyeksi dalam 2019 adalah strategi 2023 Jawa Tengah lengkap, yaitu target 2019-2023 harus bisa memenuhi apa yang menjadi target PTSL secara lengkap bisa terealisir dengan baik,”ujar kakanwil yang didampingi Gunawan, bagian Hubungan dan Hukum ATR/BPN Kanwil Jateng di Semarang.
Menurutnya, strategi yang dilakukan akan melibatkan seluruh pegawai untuk bisa langsung turun kebawah, untuk mempercepat program pencepatan sertifikat kepada masyarakat.Apalagi dalam program ini Menteri ATR/BPN menyempatkan mengunjungi lokasi pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) di Kabupaten Semarang.
”Untuk mengecek secara langsung pelaksanaan PTSL didaerah, Menteri melakukan dialog langsung dengan warga Desa Kandangan Kabupaten Semarang,”paparnya.
Dengan kehadiran Menteri ATR/Kepala BPN, lanjutnya, masyarakat menjadi lebih antusias untuk melengkapi kekurangan persyaratan dalam rangka penertbitan sertifikat tanahnya.
”Sertifikat ini menjadi jaminan hukum hak atas tanah yang dimiliki masyarakat,”ujarnya.
Ia menambahkan, acara yang berlangsung di Hotel Gumaya Semarang selama tiga hari itu, diikuti oleh Provinsi Banten, Provinsi DIY, Provinsi DKI dan Provinsi Jawa Tengah sebagai tuan rumah.
”Acara ini untuk menentukan kuota dalam penetuan target PTSL yang harus dilakukan dalam tahun 2019 mendatang,”papar Gunawan.
Sementara itu, target dan proyeksi program percepatan pensertifikatan tanah dalam PTSL di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Jika tahun 2018 target PTSL sebanyak 1,2 juta sertifikat, dalam tahun 2019 mendatang meningka menjadi 1,5 juta bidang tanah.
”Dari sejumlah bidang tanah ini sertifikat yang harus dikerjakan sampai selesai sebanyak 1,3 juta sertifikat yang menjadi targetnya,”tuturnya.
(Suparman)
Komentar