INILAHONLINE.COM, INDRAMAYU
Tragedi Tsunami Donggala, Palu Sulawesi Selatan yang terjadi belum lama ini, menyulut kegamangan Anggota Intel Kodim 0616 Indramayu, Jawa Barat. Sersan Dua (Serda) Muhammad Saleh Kadir terlihat cemas saat menceritakan kehilangan tiga anggota keluarganya. Pasalnya, tiga anggota keluarganya yang merantau di kota Palu hingga kini tidak dapat dihubungi. Upaya menghubungi sejumlah kerabat bahkan beberapa instansi tak dapat membuahkan hasil. Dia menduga kuat, keluarganya hilang.
“Saya sudah puluhan bahkan ratusan kali menghubunginya lewat telepon. Namun dua nomornya masing-masing dengan nomor 085.331.770.818 dan 087.844.443.590 tidak ada yang aktif lagi sejak hari Rabu (26/9/2018) kemarin,” ucap Muhammad Saleh Kadir yang kerap dipanggil Saleh dengan menyeka air mata.
Ketiga anggota keluarganya itu bernama Adi berumur 42 tahun, Jumani (39 tahun) pasangan suami itri, dan anaknya Juwan (5 tahun). Jumani sendiri merupakan kakak kandungnya bersuamikan Adi dan memiliki keturunan anak laki-laki bernama Juan.
Keluarga ini merantau di kota Palu sejak enam tahun lalu. Ditempat tinggal mereka di sekitar rumah sakit Undata kota Palu, mereka membuka usaha berjualan soto dan sate. Seperti biasanya keluarga ini akan berjualan di stand-stand pameran. Namun pada saat kejadian, ketiganya sedang mempersiapkan pembukaan stand pameran dagang di sekitar pantai Talise dan kemudian terjadi bencana alam tersebut.
Saleh yang nampak kebingungan karena paska peristiwa bencana gempa bumi dan tak dapat mengubungi kakak kandungnya yang asli Sampang, Mandura ini mengaku pasrah. Hanya saja kakaknya itu meminta doa kepada adiknya bernama Nur lewat Whats Apps (WA) berisikan minta doa agar jualan laris.
“Itu pesan terakhir mereka melalui WA adik saya pada Rabu tanggal 26 september kemarin. Dan kini mereka tak dapat dihubungi, ” tuturnya.
Serda Muhammad Saleh Kadir sangat berharap banyak kepada tim pencarian agar ketiga anggota keluarganya tersebut dapat segera ditemukan, baik dalam kondisi hidup maupun dalam kondisi meninggal dunia.
(CJ/Ihsan Mahfud)
Komentar