InilahOnline.com (Jakarta) – Masalah yang menimpa Novel Baswedan masih merupakan pekerjaan rumah bagi penyidik Polda Metro Jaya dan sudah kurang lebih enam bulan kasus penyerangan dengan menyiram air keras tersebut belum terungkap juga siapa pelakunya, walaupun sudah lima orang di duga pelaku di amankan dan diperiksa oleh penyidik, namun semuanya disimpulkan tidak terlibat. Demikian dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Drs. Rikwanto kepada inilahonline.com, Sabtu (4/11/2017)
Menurutnya, dalam pengungkapan suatu kasus, penyidik biasanya sering menggunakan tehnik atau metode induktif dan deduktif. Induktif yaitu penyidikan berangkat dari tempat kejadian perkara, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dijadikan bahan untuk membuka peristiwa yang terjadi sebenarnya tentunya di tambah dengan saksi- saksi yang bisa di dapatkan. Sedangkan deduktif adalah, penyidik berangkat dari motif yang diduga melatar belakanginya. Kemudian mencari benang merah siapa saja kira-kira yang diduga ada kaitannya dengan kejadian tersebut.
“Dua cara ini sering sangat efektif untuk mengungkap kasus pidana yang terjadi, namun demikian banyak peristiwa pidana yang terjadi dilapangan karakteristik tingkat kesulitan mengungkapnya berbeda satu sama lain yang berkaitan dengan modus operandi, tipe pelaku, waktu, lokasi, tehnik dan lain-lainnya. Dan ini terjadi pada banyak kasus yang ditangani penyidik, tidak terkecuali untuk kasus yang menimpa Novel Baswedan,” paparnya.
Mantan Kabid Humas Polda Metro ini juga menambahkan, seperti di Paris, ada dua kali Bom meledak di kedubes RI tahun 2004 dan 2012 dan sampai saat ini kasus itu belum juga terungkap, padahal polisi perancis sudah bekerja keras dan sistem CCTV kota paris tergolong canggih pada waktu itu.
“Kasus lainnya, adalah kasus penembakan anggota Provost Polri di jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Selatan, penembakan anggota Polri di daerah Ciputat, Tangsel dan beberapa kasus perampokan dan kasus pembunuhan, banyak yang belum terungkap,” ujarnya
Lebih lanjut, menurut Rikwanto, belum terungkapnya kasus-kasus tersebut bukan berarti karena penyidik tidak bekerja atau tidak serius mengungkap, namun kendala tehnis yang ditemukan dilapangan sering membuat proses penyidikan menemui jalan buntu. Dan ini bisa membuat penyidik harus kembali ke proses awal lagi.
“Berkaitan dengan kasus yang menimpa NB, pelakunya memang belum terungkap sampai sekarang, namun demikian penyidik Polda Metro Jaya sudah melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh yakni, lima orang sudah diamankan dan digunakan scientific investigation untuk menguji alibi masing-masing dan disimpulkan hasilnya mereka tidak terlibat,” jelasnya
Rikwanto juga menjelaskan, pengungkapan suatu perkara pidana kadangkala hanya masalah waktu saja, ada yang cepat dan ada cukup lama, bahkan ada yang lama sekali baru terungkap, karena tingkat kesulitannya yang berbeda satu sama lainnya.
“Penyidik Polda Metro Jaya yang dibantu Bareskrim Polri sampai saat ini masih terus berupaya menungkap dan akan terus mencari pelaku penyiraman terhadap NB dan sekaligus juga berharap ada masukan informasi yang signifikan dari masyarakat, dari korban sendiri atau dari pihak manapun untuk bisa dijadikan bahan dalam mengungkap kasus tersebut,” imbuhnya. (Piya Hadi)
Komentar