INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Menyikapi dinamika terorisme, khususnya di Suriah yang mana ISIS sudah kehilangan kekuasaannya dan bertaransformasi dengan cara yang baru dalam melakukan indoktrinasi kepada para pengikutnya,maka hal ini harus kita cegah sama-sama dan kita antisipasi dampaknya kita.
”Saya menyambut baik acara ini dengan harapan bisa tujar menukar informasi dan pemikiran dalam penanganan radikalisme,” ujar Kabaintelkam Polri Komjen Pol Drs Agung Budi maryoto, M.SI dalam acara diskusi Trilateral antara Indonesia,Malaysia dan Philipina di Komplek Akpol Semarang, Kamis (6/8/2019).
Menurutnya, pertemuan ketiga negara ini mendiskusikan isu penting yang terkait dengan pencegahan radikalisme. Negara Indonesia, Malaysia, dan Philipina mempunyai daerah perbatasan yang bisa menjadi ancaman terorisme bila tidak ditangani dengan baik.
”Pertemuan di Semarang ini membahas kerjasama dan pertukaran informasi yang terkait dengan radikalisme, yang bisa berkembang menjadi ancaman terorisme di ketiga negara,”paparnya.
Namun demikian, lanjutnya, kerjasama pertukaran informasi tentang pencegahan radikalisme antara ketiga negara sudah berlangsung sejak lama. Namun pertemuan rutin selalu dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan terbaru, kasus-kasus yang terkait radikalisme dan terorisme di ketiga negara.

”Kami ruitn mengadakan pertemuan untuk membahas update terbaru mengenai masalah terorisme, yang terjadi di ketiga negara dan kawasan regional. Jadi masalah radikalisme ini selalu berkembang mulai dari modus operandi para pelaku, sehingga kita perlu terus bertukar informasi untuk tetap bisa mengantisipasi penyebaran faham ini,”jelas Komjen Pol Agung Budi Maryoto.
Sebagaimana diketahui pada bulan Maret 2019 ISIS kehilangan kota Baghuz, sebuah area di Suriah Timur yang menjadi kantung pertahanan terakhir ”kekhalifahannya”. Kekalahan telak ISIS ini bukan berarti mengakhiri pergerakan mereka dalam melakukan teror. ISIS masih mampu melakukan serangan mematikan di seluruh dunia, termauk wilayah Indonesia, Malaysia dan Philipina.
”Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pergerakan mereka tersebut, Indonesia, Malaysia dan Philipina tersu melakukan kajian dan diskusi trilateral secara berkesinambungan supaya menghasilkan kesamaan pandang dalam mengatasi terorisme dan radikalisme ISIS tersebut,”tegasnya.
(Suparman)
Komentar