INILAHONLINE.COM, GUNUNGKIDUL
Di beberapa wilayah Indonesia, ketersediaan air bersih masih menjadi masalah tatkala keberadaan air sulit didapat, tidak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul DIY. Upaya untuk memutus krisis air bersih terus diupayakan salah satunya datang dari Lembaga Kemanusiaan Global Wakaf – ACT DIY dengan melakukan pembangunan sumur wakaf di areal sulit air bersih, Kamis (2/7/2020).
Kali ini Sumur Wakaf dibangun di Dusun Waduk, Desa Salam, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Menurut penjelasan warga setempat, saat musim kemarau melanda seperti tahun lalu, Dusun Waduk termasuk dusun yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, hingga warga melakukan iuran untuk beli air bersih dari truk tangki swasta berkapasitas 5.000 liter.
“Ya maklum lah kebanyakan warga disini adalah petani tadah hujan, jadi pas tidak ada hujan seperti tahun kemarin itu, warga sini juga pada gagal panen,” ungkap Asmuni Kepala Dusun Waduk.
Memasuki musim kemarau seperti saat ini, segala kebutuhan air di Desa Salam mengandalkan air bersih dari sumur dangkal yang digali dekat sawah yang letaknya 500 meter sebelah barat dari dari pemukiman warga,
“Jadi sumurnya itu dangkal hanya 3 meteran, cuma sudah ada airnya, airnya itu kemudian dimanfaatkan warga sini menggunakan pipa yang mengalir ke bawah ke rumah-rumah warga, walaupun saat ini harus di irit, biar mencukupi untuk semua warga,” tambah Asmuni.
Namun disaat musim kemarau benar-benar melanda seperti tahun lalu, sumur galian yang terletak di dekat sawah tersebut akan kehabisan air, hingga warga harus mencari pasokan air bersih dari tempat lain, salah satunya adalah dengan membeli air bersih.
Mengantisipasi kondisi tersebut tim dari Global Wakaf ACT DIY sejak bulan Mei lalu sudah intens untuk melakukan pencairan titik yang memiliki potensi sumber air yang melimpah di sekitaran Dusun Waduk. Alhasil setelah dilakukan pencarian dan musyawarah dengan warga setempat, dipilihlah titik di dekat Masjid Al Jihad untuk dilakukan pengeboran dan pembangunan sumur wakaf.
Selama proses pengeboran nyatanya juga tidak berjalan lancar, ternyata di Dusun Waduk ini areal tanahnya didominasi bebatuan keras berwarna hitam, hingga beberapa kali tim pengebor harus mengganti mata bor karena rusak saat berusaha menembus bebatuan.
“Sehari saja kadang cuma dapat satu sampai dua meter karena sering kena batu,” ungkap Widi selaku tim pengebor Sumur Wakaf.
Buah hasil kerja keras dari awal Mei hingga akhir Juni ini, akhirnya satu unit sumur wakaf telah selesai dibangun di Dusun Waduk, dengan kedalaman 82 meter dan sumber air yang cukup baik saat dicoba dua jam tanpa berhenti air mengalir tanpa berkurang debitnya.
Menurut Penjelasan kepala Dusun setempat, Asmuni mengungkapkan hadirnya air bersih di Dusunnya akan dimanfaatkan untuk keperluan masjid Al Jihad yang kebetulan letaknya tidak jauh dari lokasi, serta akan dialirkan ke masyarakat padusunan setempat yang terdiri dari 4 RT dan 167 Kepala Keluarga.
Sementara itu Kharis Pradana selaku koordinator program Sumur Wakaf menyampaikan, sumur yang dibangun di Dusun Waduk tersebut menjadi sumur wakaf yang ke-30 yang telah dibangun Global Wakaf ACT DIY di Gunungkidul dan sekitarnya, selain itu saat ini juga tengah dibangun Sumur Wakaf di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul untuk membantu mengurai permasalahan air bersih setempat.
“Semua bangunan Sumur Wakaf yang telah selesai dibangun baik di Gunungkidul maupun sekitarnya, keseluruhan adalah berkat dari amanah para Pewakif, semoga semuanya dapat memberi manfaat yang luas terutama untuk kemudahan akses air bersih masyarakat, serta semoga secara perlahan dengan adanya sumur wakaf ini mampu mengurai permasalahan air bersih di Gunungkidul,” papar Kharis.
(CJ/Nasrudin – ACT)
Komentar