INILAHONLINE.COM, MAGELANG
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali terlibat dalam ajang Borobudur Marathon 2018. Didampingi istri tercintanya, Siti Atikoh, Ganjar turun mengikuti lomba dengan kategori 10 K.
Meski start bersamaan, namun Ganjar dan Siti Atikoh menyentuh garis finish berbeda. Pautan angkanya terpaut cukup jauh.
Hal itu dikarenakan Ganjar tidak bisa fokus berlari. Sebab sepanjang jalan, ia selalu dihentikan warga dan para peserta yang ingin meminta berfoto bersama.
Terkait kegiatan Borobudur Marathon 2018 ini, dirinya mengaku sangat puas. Ke depan, ia akan terus mempromosikan gelaran itu agar menjadi ajang berkelas dunia.
“Kalau bisa menyaingi Tokyo Marathon, Boston Marathon, New York Marathon dan lainnya. Makanya kami akan siapkan di tahun kelima nanti segalanya, termasuk infrastruktur seperti jalan dan penginapan, manajemen transportasi dan dengan suport masyarakat yang menjadi pelengkap,” tutupnya.
Ajang Borobudur Marathon 2018 menjadi contoh suksesnya pengembangan sport tourism di Jawa Tengah. Terbukti, sebanyak 10.000 peserta mengikuti event itu dan membuat hotel-hotel dan homestay di kawasan Borobudur penuh.
Tak hanya olahraga, Borobudur Marathon yang sudah dilehat empat kali ini juga menawarkan konsep wisata. Pemandangan alami pedesaan dengan ikon Candi Borobudur membuat para peserta tertarik mengikuti event tersebut.
Sepanjang rute lari, para peserta dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah. Hamparan sawah dan ladang dengan background Candi Borobudur menjadikan peserta gagal fokus untuk terus berlari.
Di beberapa spot, para peserta selalu berhenti untuk berfoto. Mereka tak segan tampil layaknya model untuk mendapatkan gambar terbaik.
“Pemandangannya bagus banget, bikin lelah langsung hilang. Cuma yang kurang tukang fotonya, jadi selama lari sibuk selfie sendiri,” kata Rina Setyowati.
Rina mengaku sering mengikuti ajang lomba lari di seluruh Indonesia. Namun, hanya di Borobudur Marathon ini dirinya merasa paling berkesan.
“Ini yang paling berkesan, pemandangannya bagus banget jadi gagal fokus untuk lari, malah sibuk selfie. Lebih banyak selfienya dibanding larinya,” pungkasnya.
Borobudur Marathon 2018 diikuti oleh 10.000 peserta. Tidak hanya dari Indonesia, ratusan peserta dari berbagai dunia juga antusias mengikuti event tersebut. Sepanjang perjalanan, para peserta disambut antusias masyarakat dengan aneka hiburan dan makanan gratis.
(Suparman)
Komentar