InilahOnline.com (Kota Cirebon) – Tak salah jika puncak peringatan hari Nusantara 2017 kali ini digelar di Dermaga Muara Jati Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat. Hal ini berdasarkan peran dan sejarah kemaritiman nusantara yang tak bisa dilepaskan dari daerah yang memiliki pelabuhan penting di Indonesia ini.
Disamping itu masyarakat Jabar juga memiliki kebanggan tersendiri terhadap hari nusantara karena Ir H Djuanda selaku tokoh nasional pencetus Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957 merupakan tokoh asal Jabar.
Ditemui usai peringatan hari Nusantara 2017, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan, sebagai bagian integral dari nusantara, Jabar memiliki potensi sumber daya kemaritiman yang sangat besar. Ini tercermin dari panjang pantainya yang mencapai 842,6 km.
“Kita juga memiliki hak pengelolaan atas sumber daya perikanan di wilayah teritorial 12 mil yang termasuk kedalam dua wilayah pengelolaan perikanan yaitu wilayah pengelolaan perikanan 573 di Samudera Hindia bagian selatan Jabar dan wilayah pengelolaan perikanan WPP 712 di laut Jawa,” ungkapnya, Rabu (13/12/2017).
Selain itu, terdapat kekayaan energi dan sumber daya mineral kelautan yang terdapat di kolam laut dan di bawah dasar laut sebagai potensi ekonomi yang juga tidak kecil nilainya.
Dengan telah ditetapkannya pembangunan pelabuhan internasional Patimban di Kabupaten Subang, tentunya hal tersebut juga akan semakin memperkuat peran Jabar dalam pergerakan ekonomi kemaritiman nasional.
“Tidak ada pilihan lain bagi kami masyarakat dan Pemprov Jabar selain memberikan dukungan sepenuhnya terhadap agenda pembangunam infrastruktur kemaritiman strategis nasional ini,” ujar Aher.
Melalui peringatan hari Nusantara Aher berharap, dapat memelihara dan semakin memperkuat kesadaran atas pengakuan konvensi hukum laut internasonal terhadap deklarasi Djuanda.
“Indonesia telah menjadi negara kepulauan terbesar di dunia sehingga sangat berpotensi menjadi negara maritim yang sangat kuat dan disegani bangsa lain,” katanya.
Dalam peringatan hari Nusantara 2017 ini, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo yang mewakili Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, dipilihnya Cirebon sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Jabar, karena merupakan poros ekonomi dan kekuatan maritim Indonesia.
“Saya kira posisinya strategis tegak lurus bisa melewati Selat Sulawesi bisa sampai ke utara kemudian di belakangnya ada laut Hindia. Mudah-mudahan dengan acara ini saya kira akan memberi motivasi dan semangat tidak hanya kepada masyarakat cirebon tapi juga untuk Jabar dan Indonesia umumnya,” kata Tjahyo.
Ia menuturkan, Deklarasi Djuanda merupakan tonggak dari penyatuan wilayah NKRI yang utuh dan tidak lagi terdapat laut internasional, sehingga melalui pernyataan diri sebagai negara kepulauan maka laut bukan pemisah melainkan pemersatu bangsa.
“Melalui deklarasi ini juga wilayah laut Indonesia semakin bertambah luas menjadi 5,8 juta km persegi dan pada tanggal 13 desember kemudian ditetapkan sebagai hari Nusantara oleh presiden kelima melalui Kepresnya tahun 2001,” tuturnya.
Pihaknya berkomitmen untuk menterjemahkan arahan Presiden untuk melaksanakan pembangunan dan pengelolaan kelautan melalui 3 misi yaitu kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan. Salah satu wujud nyatanya, kata Mendagri, adalah dengan memberantas ilegal fishing melalui penegakkan hukum di laut dimana saat ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi perikanan di Indonesia.
“Ini jangan hanya sekedar seremonial tiap tahun tapi juga harus menjadi model kedaulatan maritim kita dan pembangunan yang terintegrasi bagi pulau terluar atau terpencil yang merupakan wujud sinergitas program Kementerian atau lembaga dalam pembangunan kelautan,” terangnya.
Pada peringatan hari Nusantara 2017 ini, Mendagri didampingi Gubernur Aher berkesempatan melepas ekspor produksi niaga maritim tujuan Denmark, Amerika dan Australia, serta meninjau pameran produksi maritim Indonesia. (Hilda)
Komentar