INILAHONLINE.COM, KOTA PEKALONGAN
Tak lama lagi, Kota Pekalongan akan memiliki wisata laut terbesar di Indonesia. Pembangunan proyek infrastruktur berkelanjutan tersebut dibiayai sepenuhnya dengan APBN Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal itu disampaikan Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz, saat menerima maket pembangunan Wisata Laut Terbesar Kota Pekalongan dari Tim Kementerian PUPR Republik Indonesia, di Ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan, Rabu siang (10/6/2020). Menurutnya, pembangunan tahap pertama, akan dipusatkan di lokasi wisata Pantai Pasir Kencana.
“Kemudian tahap kedua akan dibangun di wisata Pantai Slamaran, tahap ketiga di wisata Pantai Sari dan tahap keempat di wisata Mangrove. Tahun ini sudah mulai pengerjaan, dan Detail Engineering Design (DED) sudah selesai dipaparkan oleh tim dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah Direktorat Jenderal Cipta Karya Kemen-PUPR,” papar Saelany.
Dia berharap, kelak keberadaan taman wisata laut tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat di Kecamatan Pekalongan Utara yang tergolong kelompok rentan.
“Kami sangat bersyukur karena kawasan utara merupakan kawasan yang masih menjadi permasalahan kita bersama karena terus dilanda rob sehingga menyisakan berbagai masalah seperti pengangguran, keterbelakangan, dan kemiskinan. Dengan terwujudnya taman wisata laut ini, maka kami berharap bisa menumbuhkan perekonomian di kawasan utara,” tegas Saelany.
Wakil Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menambahkan, Pemerintah Kota Pekalongan juga memberikan rekomendasi atau masukan terkait antisipasi ketinggian permukaan air laut. Ancaman rob membuat ketinggian minimal kawasan yang disarankan oleh pihak Pemkot Pekalongan adalah satu meter di atas permukaan tanah. Dengan demikian, ikon wisata baru di Kota Pekalongan tersebut dapat bertahan lama dan tidak terkena limpasan rob.
“Awalnya dari mereka akan ditinggikan 50 cm, tetapi kami memberi masukan minimal satu meter melihat sikon sekarang. Karena saat ini masih ada genangan air di objek wisata pantai utara tersebut, walaupun di tengah pandemi Covid kami tutup sementara, ini harus juga diantisipasi. Kami percaya tim teknis ini semuanya sudah memikirkan segala teknisnya, seperti e-ticketing, parkir bus, semuanya tidak ada masalah,” beber Aaf, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman I BPPW Jateng, Dwiatma Singgih Raharja, menjelaskan, pengerjaan Kawasan Wisata Laut ini dilakukan dengan sistem multiyears hingga tahun 2021 mendatang. Proses lelang, lanjut Singgih, diperkirakan membutuhkan waktu dua sampai tiga bulan dari Juni-Agustus 2020. Saat ini, desain kawasan wisata tersebut sudah final, dan proses pembangunan diharapkan bisa dimulai pada September 2020.
“Kami sudah melakukan studi aliran drainase termasuk pengaruh rob hingga ke skala kota. Sementara dalam DED ini ketinggiannya masih 50 cm, namun kami kaji kembali, secara desain sudah oke, hanya ketinggian tadi masukan dari Pemkot Pekalongan,” pungkas Singgih.
(Suparman)
Komentar