MUI Himbau Tokoh Agama Tangkal Kampanye Hitam dan Isu Sara

Megapolitan, Politik415 Dilihat

INILAHONLINE.COM, CIBINONG – Menghadapi hajatan akbar Pilpres dan Pileg serentak 2019, tokoh agama dan media massa dinilai memiliki peranan yang sentral dalam menangkal kampanye hitam dan isu sara yang akhir-akhir ini merebak di media sosial.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor KH. Mukri Aji menghimbau masyarakat tidak menyebar berita bohong, isu sara dan kampanye hitam di tahun politik yang sedang menghangat saat ini.

“Kampanye hitam dan penyebaran hoax serta isu sara yang sekarang ini terus merebak di masyarakat, butuh perhatian dan kesadaran dari kita untuk menangkalnya. Dalam Islam jelas dilarang apalagi sampai memfitnah,” ujar KH. Mukri Aji saat diskusi publik bertajuk Peran Tokoh Agama dan Media Massa dalam Mengawasi dan Menangkal Kampanye Hitam dan Isu Sara yang digelar Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI) bersama IISIP Bogor Raya di Cafe Up2date Cibinong, kemarin (31/8).

Selain KH. Mukri Aji, hadir sebagai pembicara Kepala Seksi Pembinaan Politik dan Hubungan Antarlembaga (Binpolhal) pada Kesbangpol Kabupaten Bogor Sujana Azhari, Ketua Umum Sekber Wartawan Bogor, H. RM. Danang Donoroso, dan perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Pada kesempatan itu KH. Mukri Aji berpesan kepada para pemuka agama para kiyai, ustadz, dan habaib agar tidak ikut menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Sebab, pemuka agama merupakan tokoh kunci yang pernyataannya bisa mempengaruhi masyarakat.

“Terlepas terjebak, terjerumus atau kesadaran sendiri terjun di politik, tokoh agama itu menjadi key person. Maka seharusnya lebih berhati-hati dan memberi informasi yang menyejukkan bukan malah sebaliknya,” tegasnya.

Untuk menangkal semua itu, MUI bersama 18 organisasi islam turun ke masyarakat untuk memberikan pemahaman yang benar.

“Kami terus bergerak sosialisasi, ada MUI Goes to Scholl, MUI Goes to Campus, MUI Goes to Society bersama anggota Pendidikan Kader Ulama (PKU). Mereka kami terjunkan ke bawah untuk menyosialisasikan anti kampanye hitam dan penyebaran berita hoaks,” terang Mukri Aji.

Sementara itu, Ketua Umum Sekber Wartawan Bogor, Danang Donoroso menilai penyebaran isu sara, berita hoaks maupun kampanye hitam tidak terjadi kali ini saja. Setiap moment pesta demokrasi selalu muncul penyebaran konten negatif tersebut. Dirinya menekankan pentingnya media massa dalam menangkal hal tersebut.

“Isu seperti memang ramai jelang tahun politik, untuk itu media massa harus mengambil perannya untuk memberikan berita yang objektif bukan memperkeruh keadaan. Sesuai dengan fungsinya, media bisa memberikan pendidikan, menjadi sosial kontrol, dan advertorial, ” ujar Danang.

Senada, Kepala Seksi Binpolhal pada Kesbangpol Kabupaten Bogor, Sujana Azhari mengaku kampanye hitam dan penyebaran isu Sara memang menjadi perhatian jelang pemilu. Selain media, oraganisasi pemuda hingga ormas harus memiliki kewajiban memberikan informasi yang tepat.

“Media harus terus menyajikan berita yang positif untuk mengcounter berita yang bersifat hoax, dan organisasi masyarakat hingga pemuda juga harus punya peran dalam memberikan pemahaman yg benar kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak gaduh dan terpecah belah,” tegas Sujana. (Zack)

banner 521x10

Komentar