Perkembangan Ilmu Strategi Kontemporer

Artikel402 Dilihat

Oleh : Dede Farhan Aulawi

Kata atau istilah strategi tentu bukan hal yang baru buat kita. Mungkin lebih dari seribu kali telinga kita mendengar dan mata kita melihat istilah tersebut. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan strategi ? Strategi sering diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Contohnya dalam strategi bisnis, biasanya menuraikan konsep tentang diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan lain-lain. Jadi tergantung penerapan konsep strategi tersebut di bidang apa.

Keterampilan dalam memformulasikan strategi akan sangat menentukan arah masa depan sebuah organisasi, apakah organisasi tersebut akan bisa tetap hidup dan berkibar, atau justeru tergeletak lemas tak berdaya. Pada kesempatan ini saya akan coba berbagi terkait ilmu-ilmu manajemen strategi kontemporer yang banyak dibaca dan dipelajari serta menjadi bahan rujukan berbagai institusi atau organisasi dalam merumuskan strateginya.

Adapun langkah-langkah dalam merumuskan strategi secara singkat adalah mengidentifikasi lingkungan dan menentukan misi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut, lalu melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi dalam menjalankan misi, terus merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya, kemudian menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi, selanjutnya memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Pertama tentang Competitive Strategy karya Michael Porter. Buku ini seperti kitab sucinya para praktisi marketing. Teori – teorinya tidak sekedar dijadikan rujukan tetapi juga banyak dipraktikan agar organisasinya tetap survive. Inti dari ilmu yang diajarkan oleh Porter ini tentang five competitive forces dan competitive strategy model. Ilmu ini telah mengilhami banyak pakar strategi yang melakukan reformulasi terhadap strategi yang sudah disusun sebelumnya.

Kedua tentang Hypercompetition karya Richard D’aveni, yang menguraikan dinamika kompleksitas strategi bisnis dengan luar biasa. Variabel-variabel dinamis yang saling mempengaruhi satu sama lain harus mampu diuraikan secara detail sehingga menghasilkan rumusan strategi yang pas dengan situasinya.

Ketiga tentang Blue Ocean Strategy karya W. Chan Kim dan Renée Mauborgne, menyajikan sebuah gagasan yang cerdik dan sangat menarik. Analisanya mengenai strategy canvas bisa membantu kita untuk mendeteksi seberapa merah samudera bisnis yang sedang dan akan digeluti. Lalu melahirkan konsep analisa Four Action Framework yang sangat aplikatif dan memudahkan untuk mengidentifikasi blue ocean market yang potensial untuk didalami.

Keempat tentang Strategy Process karya Henry Mintzberg, yang menawarkan sebuah konsep dan premis yang lebih realistis. Konsep ini menyampaikan realita bisnis bahwa strategi bisnis sejatinya tidak berjalan secara linear mengikut pola yang runtut dan baku, namun benar-benar bersifat random dan tak terduga.

Kelima tentang Strategy Maps karya Kaplan dan Norton, yang juga dikenal sebagai penemu konsep Balanced Scorecard ini memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana melakukan proses mapping strategy secara efektif dan komprehensif. Isinya sangat aplikatif dan menawarkan banyak contoh riil strategy map yang sangat membantu kita dalam memahami dan mengimplementasikan strategi.

Itulah perkembangan ilmu strategi kontemporer yang bisa disampaikan pada kesempatan ini. Meskipun sangat singkat semoga bisa bermanfaat. [ ]

banner 521x10

Komentar