INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Kepolisian Daerah Jateng akan mulai menggelar operasi keselamatan Lalu Lintas yang dimulai 5 – 25 Maret 2018, yang akan dimanfaatkan anggota Polri dalam melaksanakan tugas kemanusiaan untuk keselamatan berlalu lintas, sekaligus sebagai upaya menekan angka kecelakaan.
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono meminta para petugas di lapangan agar lebih profesional, namun tanpa mengesampingkan sisi humanis.
”Jika ada pelanggar yang membahayakan, seperti melawan arus atau menerobos lampu merah, bisa ditindak tegas,”ujarnya saat apel Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2018 di halaman Mapolda Jateng, Senin (5/3/2018).
Menurutnya, pengendara yang terburu-buru, misalnya sering kali menerobos lampu lalu lintas, atau juga melawan arus, inilah yang berbahaya, sehingga perlu ditindak tegas.”Jadi dalam menangani kasus seperti harus bersikap tegas dan mengambil keputusan yang tepat,”pintanya.
Dengan demikian, lanjutnya, operasi keselamatan lalu lintas yang digelar itu dapat dimanfaatkan anggota Polri, dalam melaksanakan tugas kemanusiaan untuk keselamatan berlalu lintas yang baik.
Ia menjelaskan, selama 2017 di wilayah Polda Jateng korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas mencapai sebanyak 4.200 jiwa, sedangkan untuk korban luka sebanyak 28.000 jiwa per tahun dan tercatat cukup menonjol terjadi di jalur pantura di antaranya di wilayah Pati, Kudus, Demak, hingga kawasan Pemalang.
”Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2018, yang digelar selama 21 hari itu, dengan mengutamakan untuk penertiban pengendara kendaraan yang berpotensi menyebabkan lakalantas,”tegasnya.
Petugas Polri, pinta Kapolda, jangan sampai melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang sebagai anggota Kepolisian. Dalam setiap menggelar operasi, dilibatkan pula anggota Propam untuk mengawasi para aparat Satlantas agar tidak ada tindakan yang nyeleweng.
”Dalam melakukan operasi di jalan, setidaknya harus ada petugas propam yangikut didalamnya,”paparnya.(Suparman)
Komentar