INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Polrestabes Semarang bersama Pengadilan Negeri Semarang melakukan pemusnahan 5.596 botol miras dari berbagai merk, yang disaksikan Kapolda Jateng irjen Pol Condro Kirono dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di depan Gedung Pos Satlantas di Simpanglima Semarang, Juamt pagi (21/12/2018). Ribuan liter miras berbagai jenis tersebut merupakan hasil operasi dari tanggal 5 sampai 20 Desember 2018.
”Pemusnahan dilakukan oleh Polrestabes Semarang, usai gelar pasukan Ops Lilin Candi 2018 dan tahun baru 2019.di lapangan Simpanglima Semarang,”ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono kepada awak media di Semarang, jumat (21/12/2018).
Kapolda mengatakan, dari jumlah botol minuman keras tersebut tetrdiri dari ciu 3846 botol, New Port 6 botol, Congyang, 561 botol, Anggur 201 botol, Vodka 74 botol, Bir Hitam 11 botol, Angker Biri 31 botol, Oplosan 372 botol, Tuak 394 botol, Ciu/Tuak oplosan 140 botol. Miras oplosan yang dimusnahkan kali ini. Selain itu ada 153 botol miras berbagai jenis yang dimusnahkan.
“Pemusnahan dilakukan oleh Polda Jateng bersama Muspida Provinsi seusai gelar pasukan di lapangan Simpanglima Semarang,” ujarnya.
Menurut Kapolda pemusnahan ini berdasarkan surat dari Kapolrestabes Semarang nomor sprin/4624/XII/OPS.1.2.4/2018 tanggal 17 Desember 2018 tentang Apel gelar pasukan Ops Candi 2018 Pemusnahan Miras tahun 2018.
“Pemusnahan masal harus diperlukan penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri Semarang , dan kami melakukan persetujuan izin pemusnahan dapat dikabulkan,” ujarnya.
Kapolda Jateng menjelaskan, sebagian besar miras-miras ini dipasok dari luar kota.dan meinuman tersebut sangat merusak jiwa masyarakat. Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga supaya Jawa Tengah dan Kota Semarang khususnya bisa bebas dari minuman keras, karena merusak generasi mendatang.
“Kita akan terus menjaga Jateng dan kota-kota lain dari peredaran miras yang bisa merusak generasi penerus,” urai dia.
Terkait pengamanan jelang Natal dan |Tahun baru, Polda Jateng menerjunkan pasukan berjumlah 16.574 personil yangn terdiri Polda Jateng dan jajarannya sebanyak 8.253 personil dan TNI sebanyak 1.431 personil. Selain itu juga dibantu personil dari instansi terkait dan ormas sebanyak 6.890 personil.
“Dari 16.574 personil ini dan ditambah dari TNI dan ormas akan menmgamankan tempat tempat strategis,” terang dia.
Pengamanan itu, lanjutnya, di antaranya adalah pengamanan sejumlah tempat ibadah di Jateng , terutama Gereja.
“Ada beberapa Gereja besar di Jateng , tapi pada prinsipnya kita mengamankan seluruh Gereja yang ada di Kota Semarang Hal itu agar masyarakat bisa beribadah dengan tenang,” terangnya.
(Suparman)
Komentar