INILAHONLINE.COM, MAGELANG – KPU Kabupaten Magelang menggelar do’a bersama jelang pemungutan suara pada Pilkada serentak tahun 2024, berlangsung di aula KPU Kabupaten Magelang, Selasa (26/11-2024) malam. Usai doa bersama, dilanjutkan pembakaran sisa surat suara yang tidak terpakai, terdiri surat suara Pilgub 96 lembar dan Pilbup 2.888 lembar
Doa bersama dan pemusnahan surat suara, dihadiri Pj Bupati, Sepyo Achanto dan sejumlah pejabat terkait. Doa dari tokoh agama dari FKUB Kabupaten Magelang, terdiri agama Katolik, Kristen, Hindu, Buddha dan Islam. Usai dia, dilakurkan dilanjutkan pembakaran sisa surat suara, terdiri surat suara Pilgub 96 lembar dan Pilbup 2.888 lembar
Ketua KPU Ahmad Rofik mengatakan, tahapan pencoblosan suara dan penghitungan di tingkat kecamatan dilakukan mulai tanggal 29 – 30 November 2024, dan 1 Desember 2024. Di tingkat kabupaten pada tanggal 3 Desember 2024.
Pelaksanaan Pilkada 2024, KPU sudah melakukan pembinaan, baik secara kepribadian maupun teknis pelaksanaan di lapangan. Namun demikian tanpa dukungan dari semua pihak.
Pj Bupati Magelang, Sepyo Achanto, mengatakan KPU telah melakukan rangkaian kegiatan hingga menjelang pelaksanaan pencoblosan yang akan berlangsung Rabu (27/11/24). Secara umum berjalan dengan aman dan lancar, meski ada sedikit problem.
Diharapkan, seluruh proses dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada ekses apa pun. Dikatakan pula, untuk keberhasilan pemilihan, kuncinya adalah tingkat partisipasi pemilih.
Pada Pilkada 2024 ini, pemilih bisa menggunakan hak memilihnya bisa mencapai 100 persen. Sebab pada pemilu lalu, bisa mencapai 90 persen lebih. Itu berarti sosialisasinya berhasil.
Ditambahkan, pada Maret lalu masih ada sekitar 18 ribu warga belum ber-KTP. Tapi sudah dilakukan berbagai upaya agar mereka ber-KTP. Sampai 26 November 2024 tersisa 2.529 warga yang belum memiliki KTP.
Untuk sisa itu masih dilakukan upaya sampai besok pagi. Apabila belum semua warga ber-KTP, kalau ada yang mau menggunakan hak pilihnya, diminta diantisipasi. “Jangan sampai menjadi gaduh,” pintanya. (ali subchi)
Komentar