Bandara Baru Internasional Ahmad Yani Semarang Kebanggan Provinsi Jawa Tengah

INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Satuan Kerja (Satker) Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, terus melakukan percepatan pembangunan terminal bandara baru kebanggan Provinsi Jawa Tengah. Bandara baru yang luasnya mencapai 58.652 M2 dilengkapi dengan sarana dan prsarana diantaranya, akses jalan masuk 1,4 km, tiga Garbatar, luas apron 72.522 M2 terbagi dua exit serta gedung parkir seluas 43.633 M2.

”Bandara baru Achmad Yani ini merupakan banadara penuh kemegahan yang mengapung satu-satunya di Indonesia, sehingga sebagai tantangan masyarakat untuk menggunakannya,”ujar Toni Alam Ketua Satker Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa (29/5/2018).

Menurut Toni, konsep bandara apung ini tidak akan terpengaruh berbagai pesawat yang take off maupun landing, meski semua areal tanahnya tidak semuanya diurug secara sporadis. Namun bangunan yang menggunakan konsep tiang pancang yang dikelilingi air ini, tidak menjadikan masalah.

”Yang jelas dibawah bangunan ini tidak diurug, tetapi juga dikelilingi kolam dan tambak,”paparnya ketika melalukan talkshow dengan Radio Elshinta bersama Ketua DPRD Rukma Setyo Budi di Komplek Bandara Ahmad Yani.

Ia menjelaskan, dengan beroperasinya bandara baru ini dengan sendirinya semua pegawai dan karyawan pindah ke apround yang baru, meski pesawat yang datang tetap menggunakan landasan bandara yang lama.

”Dalam bangunan baru ini building akan disesuaikan seperti perkantoran gedung terpadu, yang mempunyai fasilitas sembilan kali lipat sehingga kondisinya existing sekarang bisa ke terminal A dan B,”paparnya.

Namun demikian Toni menambahkan, bandara baru Ahmad Yani ini dalam pengembangan ke depan diharapkan jumlah penumpang terus bertambah, baik penumpang nasional maupun internasional.

”Yang jelas jumlah penumpang dalam satu tahun harus bisa mencapai 4,4 juta orang,”tandasnya.

Terkait perpanjang landasan, menurutnya landasan baru akan terus diperpanjang sesuai dengan master plan yang ada, semula 2640 meter akan diperpanjang menjadi 2850 meter. Namun dengan penambahan struktur pertanahan ini sehingga pesawat badan lebar bisa mendarat dengan baik.

”Dengan pesat lebar ini bisa digunakan untuk memberangkatkan umroh serta bisa untuk penerbangan pesawat dari Singapura maupun Malaysia,”katanya.

Sementara itu Ketua DPRD Jateng Ruma Setya Budi yang ikut melakukan peninjauan persiapan Bandara baru Ahmad Yani, mengaku cukup bangga dengan perencanaan sangat bagus dan mempunyai ciri khas terhadap proyek bandara kali ini. Bangunan terminal keberangkatan yang terdiri tiga lantai yang mengapung ini, harus mempunyai pelayanan terpadu sehingga pelayanan bisa lebih baik.

”Untuk memudahkan penumpang bisa masuk ke bandara harus ada BRT dan Taxi yang bisa melayani, tetapi tidak harus dimonopoli oleh armada tertentu saja. Oleh karena itu, kami akan terus ikut mengawasi bersama dengan stakeholder yang lain,”ujarnya.

Sementara dalam pantauan INILAHONLINE.COM di lapangan yang mengikuti kunjungan DPRD Jateng ke lokasi, penyempurnaan kontruksi masih dilakukan di sejumlah fasilitas, dan gedung terminal bandara. Disamping itu pengerjaan kontruksi juga masih terlihat di beberapa gedung penunjang bandara.

Sekertaris Satuan Kerja Proyek Pengembangan Bandara Ahmad Yani, John Hendri mengatakan pembangunan gedung terminal bandara saat ini telah mencapai 95 persen. Kini pengerjaan terminal bandara telah memasuki tahap akhir.

”Sekarang sudah finishing (penyelesaian), pengerjaan saluran yang ada di depan terminal bandara baru,”tuturnya.

Menurut dia, untuk pengoperasionalan terminal bandara tidak harus selesai 100 persen. Baginya yang terpenting saat beroperasional secara pelayanan, dan keamanan harus memenuhi standar.

”Misal di lantai tiga untuk ruang tunggu internasional, kami belum gunakan pada 2 Juni 2018. Sementara kami gunakan ruang tunggu internasional berada di lantai dua.Jadi proses finishing kami prioritaskan belakangan,”jelasnya.

Terkait verifikasi, kata dia, masih terdapat catatan-catatan perbaikan-perbaikan dari Kementerian Perhubungan. Catatan yang harus diperbaiki yaitu penyempurnaan rambu-rambu, dan penempatan x ray.

”Kalau penyempurnaan rambu-rambu saat ini masih proses. Karena pengerjaan yang kami lakukan bersifat simultan. Untuk penempatan X ray, saat ini belum disimpan di bandara baru. Nanti x ray akan kami pindahkan dari bandara lama,”paparnya.

Dijelaskan, fasilitas yang saat tersedia di bandara baru yakni toll gate, kanopi di area kedatangan, exhibition hall, 30 check in counter, bagage handling system (BHS). Fasilitas yang telah ada saat ini masih dalam tahap uji coba, dan pembenahan.

”Gedung parkir nanti akan digunakan sebagian karena masih dalam proses kontruksi. Nanti akan menggunakan pelataran, dan sebagian lantai satu.

Kalau gedung kargo menggunakan tempat sementara di dekat apron,” paparnya.

Kendati demikian lanjutnya, instalasi PDAM telah terpasang di area terminal bandara. Air PDAM tersebut diklaimnya dapat memenuhi kebutuhan bandara. ”Sampai sekarang air PDAM masih bisa mencukupi, dan tidak ada masalah,”ujarnya.

Menurutnya, secara keseluruhan perbedaan fasilitas terminal bandara baru dan bandara lama, yakni bandara baru lebih luas dibandingkan dengan bandara lama. Disamping itu di gedung terminal bandara terdapat 2, 5 lantai.

”Untuk menuju lantai dua ada eskalator, travelator, dan lift. Ruang tunggu bandara lebih luas, dan fasilitas baru semua. Nanti juga ada garbarata,”tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya menargetkan perbaikan fasilitas pada catatan verifikasi di terminal bandara baru, akan diselesaikan pada akhir bulan Mei 2018. Kemudian saat beroperasi tetap akan dilakukan penyelesaian pengerjaan kontruksi yang belum terselesaikan.

”Kalau pembangunan gedung lainnya masih tetap dilaksanakan. Kalau di terminal tinggal finishing jadi tetap jalan terus,”ujarnya.(Suparman)

banner 521x10

Komentar