INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Pengoperasian terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang molor. yang semula dijadwalkan beroperasi tanggal 2 Juni ternyata dikengsel berubah tanggal 6 Juni mendatang dalam melayani penerbagangan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menjelaskan, pengunduran operasi terminal dilakukan lantaran sejumlah pengerjaan masih dilakukan. Hanya pihaknya tak ingin ada kesan mengejar waktu, untuk melayani arus mudik dan balik Lebaran, fasilitas dan kondisi bandara terkesan asal-asalan.
”Jadi Bandara Ahmad Yani ini merupakan bandara yang sangat penting bagi masyarakat di Jawa Tengah,” jelas Faik saat media visit di Bandara Ahmad Yani Baru, Selasa (29/5).
Menurutnya, rencananya proses boyongan dari bandara lama ke baru dimulai 5 Juni. Sementara, 6 Juni, terminal baru bisa mulai melayani penerbangan perdana. Oleh karena itu, ia memprediksi terjadi peningkatan jumlah penumpang pada arus mudik dan balik di Lebaran tahun ini dibanding tahun lalu.
”Pertumbuhan diprediksi mencapai 18 persen, karena adanya kematangan pembangunan harus diperhatikan,”paparnya.
Dijelaskan, berdasarkan data statistik tahun lalu jumlah pengunjung per hari, tertinggi saat Lebaran mencapai 16.700 penumpang. Jika dihitung kapasitas per hari selama setahun, rata-rata ada 2.100 jumlah penumpang per hari. ”Yang jelas kapasitas bandara lama tak memenuhi standar untuk menampungnya,”jelasnya.
Faik mengatakan, pembangunan bandara baru ini akan menambah kapasitas bandara. Dilihat dari desain, terminal baru dapat menampung sekitar 7 juta penumpang per tahun atau 19 ribu penumpang per hari.
”Saat arus mudik dan balik nanti, meski belum bisa beroperasi 100 persen, kapasitas bandara baru lebih besar dari bandara lama. Kalau dilihat dari sisi tempat parkir, nanti bisa menampung 600 kendaraan. Daya tampung ini lebih tinggi dari bandara lama,”jelasnya.
Namun demikian, lanjutnya, seusai arus balik PT Angkasa Pura I akan merampungkan pembangunan yang belum sempurna. Diantaranya, melengkapi fasilitas di area komersial. Saat ini, area komersial yang dioperasikan baru 30 persen dari kapasitas yang ada.
”Area komersial tersebut sudah bisa mencukupi kebutuhan penumpang, sehingga pengoperasian bandara bisa 100 pada November nanti,”jelasnya.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose, menambahkan, syarat rekruitmen pengoperasian bandara untuk 6 Juni sudah terpenuhi. Hal ini berdasarkan hasil verifikasi dari tim Direktorat Perhubungan Udara.
”Pelayanan kami dari toll gate kemudian drop off area. Yang menjadi catatan adalah pembagian drop off area,”ujarnya.
Ia berharap, di bandara baru nanti tidak ada kendaraan yang menempel di sisi terminal. Semua kendaraan harus memakirkan kendaraan di parkir terbuka dan tertutup yang telah disediakan.
”Jadi pelayanan terminal penumpang nantinya telah dilengkapi fasilitas ATM, rental mobil, dan taksi. Selain itu, juga tersedia customer service airline dan cek in counter,”paparnya.
Dijelaskan, untuk running test akan dilakukan 31 Mei 2018, karena semua ini untuk mengetahui bahwa seluruh fasilitas dan prasarana siap dioperasionalkan. ”Kami akan lakukan pengetesan peralatan layaknya beroperasi,”jelasnya.
Meski demikian, tambah dia, pada tanggal (31/5) dan (2/6) pihaknya akan melakukan simulasi pengoperasionalan bandara. Simulasi tersebut dimulai dari toll gate hingga boarding. ”Jadi biar kegiatan yang akan dilakukan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur,”pungkasnya.(Suparman)
Komentar