INILAHONLINE.COM, BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor mengelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Bogor yang berlangsung selama dua hari, pada 27 Februari 2018-28 Februari 2018, pada musrenbang hari kedua Bupati Bogor, Hj. Nurhayanti secara langsung membuka yang bertempat di Gedung Tegar Beriman, Komplek Pemerintah Kabupaten Bogor, Cibinong, pada Rabu (28/2/2018).
Dalam sambutannya Bupati Bogor, Hj. Nurhayanti mengatakan dengan mengangkat topik peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis geopark, diharapkan seluruh pemangku kepentingan memperoleh informasi terkini tentang rencana pembangunan geopark berskala Nasional, bahkan internasional di 15 Kecamatan, sebagai salah satu bagian dari Unesco Global Geopark, forum ini dapat meletakkan fondasi yang kuat untuk pengembangan geopark yang yakini mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor.
“Saat ini diundang seluruh pemangku kepentingan untuk bersama sama memberikan dukungan terhadap rencana Kabupaten Bogor membangun taman bumi yang disebut geopark pongkor,”katanya.
Ia juga mengatakan bahwa tahun 2019 merupakan tahun awal periode perencanaan pembangunan jangka menengah tahun 2019-2023. Untuk itu, hasil pembangun tahun 2018 merupakan pijakan untuk menindaklanjuti hal-hal yang masih perlu ditingkatkan, dipertahankan, maupun yang harus diperbaiki.
“Berdasarkan hasil perhitungan sementara, pencapain target penciri termaju tahun 2017 adalah 12 penciri melampaui target, 9 penciri sesuai target, 4 penciri belum mencapai target dan semoga dapat diselesaikan pada tahun 2018,”ujarnya.
Secara umum, dua belas penciri yang melampaui target adalah :
- Pelayanan perizinan berstandar iso, dari target 68 jenis pelayanan, terealisasi 77 jenis pelayanan atau terlampaui sebesar13,24 persen;
- PDRB (harga berlaku) termasuk tertinggi di indonesia, ditargetkan sebesar Rp 191,52 trilyun, terealisasi sebesar Rp 201,93 trilyun atau terlampaui sebesar 5,44 persen;
- Kunjungan wisatawan termasuk tertinggi di indonesia, dari 2017 dari target sebanyak 7.100.000 jiwa, terealisasi sebanyak 7.300.134 jiwa atau terlampaui sebesar 2,82 persen;
- Produksi benih ikan hias dan benih ikan konsumsi air tawar termasuk terbanyak di indonesia, dari target 4.537.434.000 ekor, terealisasi sebanyak 4.546.887.000 ekor atau terlampaui sebesar 0,21 persen;
- Tercapainya swasembada benih padi unggul bersertifikat, dari target sebesar 825 ton, terealisasi sebesar 856,5 ton atau terlampaui sebesar 3,81 persen;
- Pelayanan penyediaan listrik perdesaan tertinggi di indonesia, dari target sebesar 97,75 persen rasio elektrifikasi, terealisasi sebesar 98,76 persen atau terlampaui sebesar 1,01 persen;
- Bebas rumah tidak layak huni, dari target 74.876 unit, terealisasi sebanyak 75.504 unit atau terlampaui sebesar 0,84 persen;
- Tercapainya rata-rata lama sekolah 7,82 tahun dari target sebesar 7,80 tahun, terealisasi dengan capaian 7,85 tahun atau terlampaui sebesar 0,05 poin;
- Tuntasnya angka melek huruf bagi penduduk berusia 15-60 tahun, dari target kumulatif penanganan terhadap 81.000 warga belajar, terealisasi 85.850 warga belajar atau terlampaui 5,99 persen dari target;
- Seluruh RSUD dan UPT Puskesmas terakreditasi, dari target akreditasi sebanyak 14 unit puskesmas, terealisasi sebanyak 20 unit puskesmas atau terlampaui sebanyak 6 unit puskesmas;
- Pendapatan asli daerah termasuk tertinggi di indonesia, dari target sebesar Rp 2.207.859.554.000, terealisasi sebesar Rp. 2.597.063.607.145 atau terlampaui sebesar 17,62 persen;
- Seluruh masyarakat mempunyai ktp elektronik, dari target jumlah penduduk sudah memiliki ktp elektronik sebanyak 2.965.447 jiwa, terealisasi sebanyak 3.278.884 jiwa atau terlampaui sebanyak 9,56persen.
Adapun sembilan penciri yang tercapai sesuai target adalah :
- Terbangunnya mesjid besar di setiap kecamatan, dari target 20 mesjid yang dibangun, seluruhnya terealisasi;
- Penduduk miskin turun menjadi 8,00 sampai 5,00 persen, dari target 8,90-6,00 persen, terealisasi 8,57 persen, masuk ke dalam rentang target penurunan angka kemiskinan;
- Tuntasnya pembangunan stadion olahraga berskala internasional, dari target pembangunan fisik 100 persen, seluruhnya terealisasi;
- Laju pertumbuhan ekonomi melebihi laju pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional, dari target sebesar 5,20 – 6,50 persen, terealisasi sebesar 6,19 persen, masuk dalam rentang target laju pertumbuhan ekonomi;
- Terbangunnya pasar di setiap kecamatan, dari target pembangunan pasar di 2 (dua) kecamatan, seluruhnya terealisasi;
- Mendorong terbangunnya cibinong raya sebagai pusat kegiatan wilayah, dari target 3 dokumen rencana tata bangunan dan lingkungan yang tersusun, seluruhnya terealisasi;
- Mencapai predikat wajar tanpa pengecualian, dari target diperolehnya predikat wajar tanpa pengecualian, terealisasi;
- Terbangunnya sistem informasi manajemen pemerintah daerah, dari target pembangunan 80 jaringan, seluruhnya terealisasi;
- Tersedianya layanan pengaduan masyarakat di seluruh opd dan desa, target 36 perangkat daerah, 40 kecamatan, 17 kelurahan, seluruhnya terealisasi.
Adapun target penciri yang belum tercapai, dan akan dipacu pencapaiannya di tahun 2018 ini adalah :
- Terbangunnya poros barat – utara – tengah – timur dan infrastruktur yang mantap, dari target 12,8 km poros tengah- timur, baru terealisasi sepanjang 0,5 km. untuk poros utara, dari target 6 km, belum terealisasi, dan poros barat, tidak ada target;
- Tidak ada daerah terisolir, dari target penuntasan 13 kampung, hanya terealisasi 10 kampung atau baru mencapai 76,92 persen dari target.
- Angka harapan hidup termasuk tertinggi di indonesia, dari target 70,94 tahun, baru terealisasi 70,68 tahun atau baru mencapai 99,6 persen dari target;
- Seluruh masyarakat memiliki jaminan kesehatan, dari target cakupan 72-80 persen, baru terealisasi sebesar 71,60 persen atau masih membutuhkan 0,4 persen untuk mencapai target terendah untuk itu.
“Saya berharap agar di akhir tahun 2018 ini, seluruh penciri termaju yang belum mencapai target, terealisasi sesuai target yang telah ditetapkan, meskipun hal tersebut tidak mudah. dalam hal ini, seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat membantu menuntaskan target penciri yang belum tercapai tersebut, agar memudahkan bagi bupati dan wakil bupati selanjutnya untuk lebih meningkatkan kualitas pelaksanaannya di masa lima tahun mendatang,”ungkapnya.
Nurhayanti juga meminta ketika memasuki tahapan RPJMD keempat nanti, seluruh camat dapat menjadi perangsang pembangunan di wilayahnya masing-masing dengan didukung penuh oleh seluruh perangkat daerah teknis untuk mempercepat terwujudnya Kabupaten Bogor maju dan sejahtera belandasan iman dan takqa, sebagaimana amanah rencana pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor Dr. Ir. Hj. Syarifah Sofiah, M.Si mengatakan musrenbang RKPD Kabupaten Bogor tahun 2019 dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan fokus substansi sebagai berikut hari pertama, difokuskan pada pembahasan penyempurnaan substansi program/kegiatan rancangan rkpd kabupaten bogor tahun 2019 berdasarkan tahapan-tahapan pelaksanaan musrenbang RKPD tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan, serta forum perangkat daerah, hari kedua, difokuskan pada membangun sinergi dan sinkronisasi antara pusat, provinsi jawa barat, provinsi yang berdekatan / berbatasan dengan kabupaten bogor, kabupaten / kota yang berbatasan dengan kabupaten bogor, serta menginformasikan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait arah kebijakan khusus pemerintah kabupaten bogor terkait upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui geopark.
Dr. Ir. Hj. Syarifah Sofiah, M.Si juga menambahkan khusus untuk pengembangan wilayah yang berbasis geopark, perlu disampaikan alasan-alasan pemerintah kabupaten bogor menargetkan geopark pongkor menjadi geopark nasional menuju unesco global geopark (ugg) adalah :
- Dalam upaya mengimplementasikan program nawacita di Kabupaten Bogor, salah satu konsep potensial yang diusung adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan geopark. secara umum, geopark merupakan cara pengembangan kawasan dengan melibatkan peran “multi stakeholders” sehingga memberikan “dampak kemajuan wilayah” melalui kegiatan- kegiatan konservasi, edukasi dan kepariwisataan yang berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Syarat suatu daerah dapat membangun dan mengembangkan geopark adalah memiliki sekurang- kurangnya satu bentukan warisan geologi (geoheritage) berkelas nasional dan atau internasional yang dilindungi dan dikembangkan dengan manajemen berbasis konservasi dan edukasi berlandaskan aktivitas “sustainable green tourism”. peluang untuk memenuhi syarat ini sangat besar bagi kabupaten bogor, terutama di 15 wilayah kecamatan. hal ini beralasan, karena potensi yang ada di kabupaten bogor sungguh luar biasa dan sangat beraneka ragam.
- Berdasarkan hasil deliniasi kawasan geopark pongkor, kabupaten bogor dengan wilayah seluas ± 298.838,304 ha, merencanakan lokasi geopark di 15 kecamatan dengan total kawasan seluas ± 132.545,83 ha, meliputi 172 desa. artinya, kawasan peruntukan geopark meliputi 44,35 persen dari total luas wilayah Kabupaten Bogor, atau hampir mencapai setengah dari luas wilayah Kabupaten Bogor.
- Dari aspek geodiversity (warisan geologi), terdapat potensi yang akan dikembangkan seperti curug, air panas, puncak tebing, goa, gunung dan bukit, situ, sungai, karst, bukit pasir dan bentang alam lainnya. Berdasarkan hasil deliniasi sementara, terdapat 72 geosite geodiversity yang telah tercatat.
- Dari aspek biodiversity (warisan biologi), terdapat potensi yang akan dikembangkan seperti persawahan, peternakan sapi, cagar alam, perkebunan teh, waduk, agropolitan, minapolitan, taman, dan wisata kampung serta binatang yang dilindungi. berdasarkan hasil deliniasi sementara, terdapat 24 geosite biodiversity yang telah tercatat.
- Dari aspek culture diversity (warisan budaya), terdapat potensi seperti prasasti, situs, makam keramat pura dan budaya yang sampai saat ini masih terjaga. berdasarkan hasil deliniasi sementara, terdapat 29 geosite culture diversity yang telah tercatat. (Basir)
Komentar