INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Forum koordinasi pimpinan daerah provinsi Jawa Tengah dan kabupaten / kota se Jawa Tengah, melakukan koordinasi untuk mengantisipasi, persiapan lebaran dan Idul Fitri 1439 H. Rapat yang dipimpinoleh Sekda Provinsi Jateng tersebut digelar guna meningkatkan kesiapsiagaan dan mewujudkan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat menghadapi terorisme, dan kesiapan pemerintah jelang Idul Fitri 1439 H.
”Ada beberapa poin utama yang telah disiapkan pemerintah jelang lebaran. Meminta kepada masyarakat Jawa Tengah agar lebih waspada dengan kondisi Merapi yang sedang ‘batuk’ dan bulan Mei – Juni yang musimnya cenderung kemarau namun tidak menutup adanya potensi hujan,”ungkap Sekda Provinsi Jateng Sri Puryono di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jumat (25/5/2018).
Menurut dia, selain mengecek kesiapan moda angkutan umum, baik bus, kereta api, kapal laut juga pesawat, juga terminal mohon bisa di cek kesiapannya.
”Kelayakan kendaraan bus penumpang harus dicek, karena tahun kemarin kita mmeberhentikan kendaraan yang sudah tidak layak jalan. Sama halnya dengan stasiun yang harus diperhatikan, utamanya perlintasan sebidang yang perlu penjagaan,”jelasnya.
Dijelaskan, total bus berjumlah 27.845 armada, dengan 19 kereta api lokal dan 54 antar provinsi, 3 kapal. Namun untuk Brebes setelah dikomunikasikan dengan pemerintah pusat akan ada jembatan timbang portabel.
”Diperkiraan jumlah kendaraan dan orang yang akan masuk ke Jawa Tengah, diprediksi akan mengalami kenaikan 15,91 persen atau 2.O54.487 kendaraan dan 9.514.313 orang dibandingkan tahun sebelumnya,”paparnya.
Menurutnya, kesiapan infrastruktur dan kondisi fisik jalan di daerah Jawa Tengah, harus mendapat perhatian seperti akses jalan keluar dari bandara Adisumarmo Solo, yang jalan keluarnya ditemukan berlubang.
”Hanya imbas pembangunan jalan tol membuat beberapa ruas jalan utama rusak, setelah diperbaiki diharapkannya dapat mulus seperti sedia kala,”tuturnya.
Terkait rencana penambahan CCTV lebaran, menurutnya, menjadi sesuatu hal yang disiapkan, sehingga ada sekitar 16 titik di lokasi exit tol dan beberapa titik vital lain dipasangai. Ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat juga disorotinya. Apalagi kecenderungan tingginya permintaan jelang Lebaran memicu kenaikan harga.
”Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di setiap daerah agar segera diaktifkan, dan Bulog juga siap operasi pasar untuk harga barang pokok yang naik lebih dari tiga hari,”tambahnya.
Mengenai operasi pasar, pihak pemerintah Provinsi juga menyasar pengawasan pangan yang mengandung bahan berbahaya. Layanan kesehatan juga disiapkan oleh pemerintah, baik di rumah sakit, Puskesma dan posko layanan kesehatan yang tersebar di berbagai titik 35 kabupaten / kota di Jateng.
”Posko kesehatan siap melayani 24 jam selama arus mudik hingga arus balik lebaran. Sementara tenaga kesehatan tidak boleh cuti sehingga dapat siap sedia melayani masyarakat,”tuturnya.
Tentang Posko Lebaran lanjutnya, Pemprov Jateng juga membangun Posko Terpadu di Wisma Perdamaian dan beberapa titik di sepanjang jalur mudik pada H-8 sampai dengan H+8 lebaran.
“Menghadapi Idul Fitri kali ini, terdapat Posko Terpadu yang berlokasi di Wisma perdamaian Semarang,”tuturnya.
Sekda meminta petugas, diharapkan meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya juga diupayakan oleh pemerintah, dengan menyiapkan mudik gratis dengan berbagai jenis kendaraan 40 bus dari Pemprov, 75 bus dari kabupaten/kota dan 55 bus dari Bank Jateng, juga kereta api yang mampu mengangkut sebanyak 1.968 penumpang.
”Selain terdapat pula mudik gratis dari Kemenhub menggunakan kapal laut dari Tanjung Priuk ke Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, dengan harapan mampu mengurangi intensitas lalu sepanjang jalan darat,”pungkasnya.(Suparman)
Komentar