InilahOnline.com (Jakarta) – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melepas 80 kontainer berisi 2 juta kilogram beras untuk pengungsi Rohingya, Myanmar. Bantuan tersebut berasal dari masyarakat Indonesia yang dikanalisasi melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Kapal kemanusiaan berukuran 27.104 GRT tersebut diberangkatkan dari Tanjung Perak, Surabaya menuju Bangladesh. Diperkirakan kapal akan menempuh jarak kurang lebih 6000 kilometer dan akan tiba 4 Oktober mendatang.
“Bantuan ini memperlihatkan bahwa jiwa solidaritas masyarakat Indonesia kepada Rohingya sangat besar melihat waktu pengumpulannya yang kurang dari satu minggu,” ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan rilis Biro Humas Kementerian Sosial, Jumat (22/9/2017)
Khofifah mengatakan, apa yang terjadi di Rakhine State, Myanmar sudah pasti menggugah hati siapapun. Mengingat kejadian tersebut adalah bencana kemanusiaan lantaran jumlah korban yang tewas pun cukup banyak.
Karenanya, kanalisasi bantuan masyarakat melalui ACT dinilai menjadi opsi tepat, guna menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang ingin memberikan bantuan kepada Rohingya namun merasa bingung mau disalurkan kemana.
Sebelumnya, kata Khofifah Pemerintah Indonesia sendiri, telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada Rohingya melalui beberapa tahap dan terahir sebanyak 34 ton yang terdiri dari makanan siap saji, paket sembako, family kit, tangki air, tenda untuk pengungsi, pakaian anak serta selimut. Bantuan ini diangkut menggunakan empat pesawat Hercules, 13 September lalu yang dilepas langsung oleh Presiden.
“Saya sangat mengapresiasi kiprah dan kerja cepat yang ditunjukkan ACT untuk membantu krisis kemanusiaan Rohingya,” imbuhnya.
Adapun, Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan 2 juta kilogram beras tersebut berhasil dikumpulkan dalam waktu 5 hari. Menurutnya, Ia sempat tidak percaya dengan besarnya antusiasme masyarakat Indonesia saat donasi dibuka.
“Alhamdulillah, Insya Allah bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi Rohingya,” tuturnya.
Setelah sampai di Bangladesh bantuan tersebut harus menempuh jalan ratusan kilometer lagi untuk sampai ke titik pengungsian. Bantuan ini kata Ahyudin, adalah bantuan kedua yang disalur-kan ACT kepada etnis Rohingya. Belum lama ini ACT menyalurkan berupa beras, tepung, minyak, garam, bawang, cabai, dan air mineral disalurkan lewat perbatasan antara Bangladesh dan Myanmar.
“Myanmar masih belum membuka blokade akses bantuan kemanusiaan, jadi saat ini dilaksanakan di perbatasan Bangladesh,” pungkasnya. (Piya Hadi)
Komentar