InilahOnline.com (Solo-Jateng) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menawarkan sebanyak 121 proyek kepada investor, baik domestik maupun asing dalam acara kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF), yang diselenggarakan di Hotel Solo Paragon Solo, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/11/2017).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Ariwibowo, mengatakankan, pihaknya menawarkan 121 proyek yang tersebar di kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan target investasi sebesar Rp 20 triliun.
”Besaran angka tersebut meningkat dibanding realisasi kegiatan serupa tahun lalu, yang diadakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Saat itu hasil kepeminatan sebanyak 72 proyek di 29 kabupaten/kota di Jateng dengan nilai investasi Rp 18,2 triliun. Kami optimistis angka ini dapat tercapai seiring dengan peningkatan pelayanan yang kami lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, untuk peningkatan layanan tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah bekerja sama dengan Bank Indonesia, meluncurkan KERIS (Koridor Ekonomi Perdagangan Investasi dan Pariwisata) Jateng, serta SIAP (Sistem Informasi dan Aplikasi Perizinan) Jateng.
”Dengan harapann program ini dapat meningkatkan antusiasme investor untuk masuk dan berinvestasi di Jawa Tengah,”ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, mengatakan, sebenarnya banyak peluang investasi di Jawa Tengah, yakni di antaranya pada sektor pariwisata, industri, dan properti.
”Harapan saya tidak perlu ada keraguan dari calon investor untuk menanamkan modal di Jawa Tengah karena kami juga menawarkan aset di antaranya BUMN Perhutani,”tuturnya.
Sri mengatakan, penawaran aset terhadap investor tersebut dilakukan mengingat hingga saat ini aset tersebut belum berkembang secara maksimal. Oleh karena itu, target investasi pihaknya pun menargetkan kenaikan investasi sebesar 51,36 persen lebih besar dibanding tahun lalu.
Menurutnya, berdasarkan data dari dinas terkait jika pada tahun lalu target investasi sebesar Rp 27,55 triliun, untuk tahun ini meningkat menjadi Rp 41,7 triliun.
”Jadi saya berpesan kepada bupati dan wali kota, agar bisa berpartisipasi secara aktif melalui ‘one on one meeting’,sehingga investasi di Jateng terus berkembang,”paparnya.
Wagub menjelaskan, pada dasarnya realisasi investasi yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Prinsipnya kami ingin memberikan pelayanan yang prima, mudah, murah, cepat, transparan, akuntabel,” jelasnya.”Dengan layanan yangbaik dan cepat itulah yang akan dilakukan,”ujarnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, mengatakan, pada era persaingan saat ini diperlukan berbagai cara yang atraktif dan inovatif dalam menjaring minat investor.
“Minat yang disampaikan tentu positif dan menjadi tugas bersama baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa minat tersebut dapat segera direalisasikan,”pintanya.(Suparman)
Komentar