InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Presiden RI Joko Widodo mengingatkan, bahwa pelaksanaan pemilu serentak tahun depan untuk sejumlah daerah di Indonesia, bakal digelar termasuk di Jateng akan diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baik Pemilihan Gubernur, Pemilihan Bupati dan Wali Kota, diharapkan tetap menjaga kerukunan antar warga.
”Jaga ketenangan, ketentraman di kota dan kabupaten masing-masing. Jangan sampai kita gampang dikipas-kipas, dipanas-panasi, jangan. Kita ini saudara semuanya, saudara se Provinsi Jawa Tengah, sebangsa dan setanah air,”pinta Presiden Jokowi di hadapan ribuan warga Jateng saat menghadiri acara penyerahan Sertifikat Hak Atas Tanah untuk Rakyat sebanyak 7000 bidang tanah di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Senin (9/10).
Presiden mengatakan, kontestasi politik Pilkada yang berlangsung lima tahun sekali, jangan sampai membuat antar warga menjadi ‘grejegan’ atau tidak rukun, hanya gara-gara Pilgub, Pilbup, Pilwakot.
”Harus tetap rukun dengan tetangga, antarkampung, rukun dengan saudara dan teman-temannya, coblos, sudah. Jangan smpai kita ini sebagai bangsa besar, nanti terpecah gara-gara urusan politik. Setuju mboten?” ungkap Jokowi, disambut teriakan “Setuju” oleh ribuan yang hadir.
Jokowi kembali menegaskan, bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama, dan bahasa daerah. Ia mengungkap ketika dirinya bertemu dengan Duta Besar Singapura, disebutkan, negara tetangga itu hanya memiliki empat suku sementara Indonesia memiliki 714 suku.
Kemudian ketika bertemu Presiden Afghanistan Doktor Ashraf Ghani, disebutkan Afghanistan hanya memiliki tujuh suku, jauh dibanding Indonesia. Selanjutnya diungkapkan Ashraf Ghani, bahwa Indonesia adalah negara besar maka harus berhati-hati, jangan sampai ada gesekan dan pertikaian antarwarga.
“Presiden Ashraf Ghani wanti-wanti ke saya, Presiden Jokowi negaramu negara besar, kita hanya memiliki tujuh suku, Indonesia 714 suku, sehingga kalau ada masalah kecil-kecil segera diselesaikan,” katanya.
Dahulu, di Afghanistan ketika ada pertikaian antarsuku tidak segera diselesaikan, kelompok yang satu membawa teman dari luar, sedangkan kelompok satunya membawa teman pula dari luar negeri, akhirnya terjadilah perang saudara.
”Lebih dari 25 tahun belum selesai, dan sulit untuk mempersatukan kembali,” ungkap Jokowi.
Presiden kembali mengingatkan, adanya Pilkada serentak termasuk Pilgub Jateng 2018, diharapkan para pemilih memilih pemimpin yang terbaik, jangan sampai ada permusuhan antar warga.
“Pilih pemimpin kita yang paling baik, tapi jangan sampai ‘grejegan’ antar tonggo (tetangga), ‘grejegan’ antar kampung, jangan, saya titip betul,” tegasnya.
Ia menegaskan kembali, bahwa ketika sudah terjadi pertikaian maka akan sulit untuk kembali seperti semula. Masyarakat diminta untuk tidak mudah terprovokasi utamanya melalui informasi yang beredar melalui media sosial.
”Ingat, kalau sudah gesekan itu membetulaknnya kembali sangat sulit. Kita jaga bersama, jangan sampai gampang dikipas-kipasi, dikompor-kompori, ada kabar di media sosial yang negatif-negatif jangan gampang terpengaruh dengan hal-hal seperti itu,” tandasnya.
Dalam acara tersebut, hadir Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Suparman)
Komentar