PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Kinerjanya Mengalami Kemerosotan

InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Kondisi perekonomian yang belum menggembirakan sekarang ini, sehingga berpengaruh pada melemahnya daya beli masyarakat, bahkan berimbas pada sejumlah perusahaan, termasuk emiten PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sepanjang semester I-2017, yang kinerjanya mengalami kemerosotan.

Dalam laporan keuangan SIDO semester I-2017, perusahaan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 6,722% , menjadi senilai Rp 1,21 triliun, dibanding periode yang sama tahun lalu yang mampu mencatat sebesar Rp1,3 triliun.

Begitu juga dengan laba, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp 245 miliar, mengalami penurunan 7,6% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun lalu yang menbukukan senilai Rp 265 miliar.

David Hidayat, Direktut PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mengatakan, meski mengalami kemerosotan perseroan masih membukukan peningkatan pendapatan dari lini jamu herbal dan suplemen sebesar 5,9% dari Rp 744 miliar menjadi Rp 788 miliar. Demikian juga dengan lini farmasi, tumbuh 15,46% dari Rp40,8 miliar menjadi Rp 47,1 miliar.

”Perolehan pendapatan dari lini bisnis makanan dan minuman tergerus mencapai 27%. Bahkan pada semester pertama tahun lalu, Sido Muncul berhasil membukukan Rp 512 miliar di lini ini, tetapi kini menjadi Rp 374 miliar,”katanya seperti di lansir di Semarangpedia.com.

Menurutnya, penurunan penjualan ini berdampak terhadap turunnya laba bruto, laba usaha dan laba bersih perseroan, meskipun pendapatan dari lini lainnya tumbuh lebih dari 100%, tetapi nilainya relatif kecil hanya Rp 6 miliar dari sebelumnya Rp 3 miliar.

”Dengan capaian tersebut, dia menambahkan margin laba bersih perseroan pada semester I tahun ini hanya mencapai 20,26%. Margin laba bersih ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 20,44%,”paparnya.

David menuturkan penurunan itu, juga tidak lepas akibat pengaruh kondisi perekonomian nasional, bahkan ekonomi global yang belum menggembirakan, namun hingga akhir tahun ini Sido Muncul akan terus menggenjot penjualan, termasuk serius menggarap pasar ekspor.

”Hingga akhir tahun ini kami semakin serius akan memfokuskan peningkatan penjualan ekspor ke berbagai negara potensial, yang sebelumnya masih relatif kecil kurang dari 2%,” ujarnya.

Menurutnya, manajemen telah mempersiapkan secara matang untuk dua tahun ke depan dan pengembangan fasilitas pabrik baru, untuk dapat memenuhi kebutuhan pengembangan pasar ekspor dengan menyediakan produk yang berkualitas serta memenuhi kuantitas yang diharapkan, sehingga penjualan ekspor kini siap digenjot.

”Saat ini, produk Sido Muncul telah terjual di 16 negara yang merupakan pasar ekspor sangat potensial, sehingga diharapkan penjualan ekspor dapat terus meningkat sesuai yang ditargetkan mencapai 5% dari total penjualan tahun lalu senilai Rp2,56 triliun,”ujar David.

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini akan serius menggarap pasar eskpor, karena tahun-tahun sebelumnya kegiatan ekspor belum dilakukan secara maksimal. Sebelumnya kami hanya pasif menjual barang ke trader lokal di negara-negara tersebut.

”Sekarang ini, perusahaan juga akan memprioritaskan pengembangan pasar ekspor di negara tetangga, khususnya Asia Tenggara,”ujarnya.

Disamping Negeria, juga memiliki peluang besar untuk pasar ekspor produk Sido Muncul, bahkan sejumlah produk kini dalam proses pendaftaran di negara tersebut untuk dapat dipasarkan, selain Kuku Bima yang telah dipasarkan lebih dulu setelah memperoleh izin pemerintah negara itu.

”Fokus ekspor kami mulai menyebar di 16 Negara di antaranya Malaysia, Singapore, Vietnam, Philipina, Saudi Arabia, Australia , Amerika dan beberapa negara di kawasan Eropa,” ujar David.

Namun demikian menurutnya, penambahan kapasitas produksi pabrik juga dijadwalkan akhir tahun ini, sudah rampung dan semua mesin baru dipastikan sudah dapat berproduksi pada awal tahun depan.

”Dengan beroperasinya perluasan fasilitas produksi yang baru, kapasitas produk pabrik SidoMuncul bakal meningkat dua kali lipat dari sebelumnya,”tuturnya.

SidoMuncul, kata David, sebagai pionir perusahaan jamu tidak akan berhenti melakukan inovasi, untuk menghasilkan berbagai macam produk kesehatan yang dibuat dari bahan-bahan herbal yang alami, higienis dan modern.

”Jadi Langkah itu, terus dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat dan mewujudkan Sido Muncul menjadi perusahaan jamu dan herbal terkemuka ke depan. (Suparman)

banner 521x10

Komentar