INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Tengah berhasil menemukan 8.512 lembar uang palsu (Upal) yang beredar dan kini mengalami penurunan jika dbandng 2017 hanya sebanyak 9.242 lembar.
”Penurunan penemuan upal itu, karena masyarakat Jateng kini lebih jeli dalam menerima dan bertransaksi menggunakan uang kartal, sehingga masyarakat mulai banyak yang telah mengatahui,”ungkap Kepala Group Sistem Pembayaran PUR Layanan dan Adimisrasi BI Jateng Noor Yudanto di Semarang, Jumat (15/2/2019).
Menurutnya, peredaran upal di Jateng meski meresahkan tetapi sampai sekarang mengalami penurunan 8 persen dibandingkan 2017, karena masyarakat sudah mengetahui ciri-ciri upal. Pihaknya juga mengharapkan masyarakat semakin teliti dalam bertransaksi dan menerima uang kartal.
”Sampai sekarang BI terus mengedukasi masyarakat untuk membedakan upal maupun uang asli, agar mereka dapat memahami ciri-ciri uang asli maupun upal dengan prinsip 3D (dilihat, diraba, diterawang), sehingga dapat meminimalisir peredaran upal,”paparnya.
Meski demikian, lanjunya, BI telah bekerja sama dengan pihak Kepolisian untuk memberantas peredaran upal, khususnya di Jawa Tengah,mengingat peredaran upal sangat meresahkan masyarakat.
“BI sudah sejak lama bekerja sama dengan pihak Kepolisian mengenai pemberantasan upal di Jateng dan diharapkan peredaran upal dapat terus ditekan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Pol. Hendra Suhartiyono menuturkan, jika Kepolisian terus melakukan koordinasi dengan BI memerangi peredaran upal dan Polda Jateng melibatkan BI sebagai staf ahli untuk mengidentifikasi ciri-ciri upal yang beredar.
Komentar