INILAHONLINE.COM, SEMARANG
Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah pusat yang disalurkan kepada masyarakat, melalui PT POS menuai kritik. Pasalnya, Proses penyaluran tersebut ternyata menimbulkan masalah baru, karena banyaknya masyarakat penerima BST yang berkerumun saat pencairan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi terjadinya penularan covid-19 di kantor POS. Beberapa kali, melakukan sidak ke kantor POS saat penyaluran BST berlangsung.
Sebelumnya sudah melakukan sidak di Kantor POS Besar Semarang yang ada di kawasan Pasar Johar Semarang. Di sana, melihat antrean panjang masyarakat, saat pencairan BST yang tidak memperdulikan jaga jarak.
“Mereka berdiri berhimpitan untuk menunggu giliran. Saat itu, meminta masyarakat jaga jarak dan menegur petugas agar segera melakukan penataan,” ujarnya.
Hal yang sama dilakukan Selasa (9/6) pagi, pihaknya kembali sidak ke kantor POS melihat proses pembagian BST. Sambil gowes pagi, mampir di Kantor POS Erlangga Kota Semarang. Di tempat itu, melihat proses pencairan BST sudah lebih bagus, meskipun ada beberapa yang masih nekat duduk berhimpitan saat mengantre.
“Ibu, ini kan kursinya ada tanda silangnya, kenapa masih diduduki. Ayo pindah. Petugas tolong tertibkan yang semacam ini, ini tidak boleh. Yang tegas saja,” kata Ganjar mengingatkan.
Selain masyarakat, Ganjar juga menyoroti petugas POS yang tidak dilengkapi dengan pelindung memadai. Jarak antara petugas yang melayani dengan masyarakat terlalu dekat, tanpa ada tabir penyekat antara keduanya. Petugas hanya memakai masker kain seadanya, tanpa sarung tangan ataupun face shield.
“PT POS harus memperbaiki itu. Dari sisi jarak dan penerapan disiplin. Mesti ada pelapis yang membatasi petugas dengan masyarakat agar mereka aman. Petugas juga harusnya memakai sarung tangan, karena tiap hari pegang uang, KTP, berkas-berkas dari banyak masyarakat,” tegasnya.
Pembagian BST lanjut Ganjar, memang menjadi perhatiannya akhir-akhir ini. Ia mengatakan banyak mendapat laporan tentang kerumunan saat pencairan BST berlangsung. Di beberapa tempat bahkan antrean pembagiannya mengular panjang.
“Saya melihat dan mendapat laporan beberapa hari ini memang begitu (terjadi kerumunan). Makanya saya beberapa kali sidak untuk melihat. PT POS memang harus memperbaiki, bisa diatur jadwal pengambilannya, penambahan personil dan melakukan perbaikan-perbaikan lainnya. Kalau saya lihat tadi, personilnya memang kurang, harus ada penambahan,” ucapnya.
Meski demikian, lanjut Ganjar, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pengurus PT POS terkait hal itu.
Sekda Jateng juga sudah menelpon Kepala Kanwil PT POS Jateng, untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secepatnya.
“Sudah, sudah kami komunikasikan untuk segera melakukan perbaikan. Makanya hari ini saya cek lagi, ternyata sudah agak bagus karena antrean sudah agak tertib, meskipun masih ada yang berkerumun sedikit. Saya minta ditegasi saja agar semuanya aman,” tutupnya.
(Suparman)
Komentar