INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Beroperasinya taksi argometer di Bandara Internasional Ahmad Yani membuat masyarakat semringah karena semakin mewarnai moda transportasi di bandara. Namun upaya merasakan untuk merasakan kebahagiaan itu tidak dirasakan gubernur Jateng terpilih, Ganjar Pranowo lantaran tidak ada armada taksi argometer yang mangkal.
Hal tersebut dialami Ganjar Pranowo, Selasa (24/7) saat hendak menghadiri penetapan pasangan calon gubernur – wakil gubernur Jateng terpilih di kantor KPU Jateng, jalan Veteran usai turun pesawat dari surabaya menerima penghargaan.
Ganjar mengaku mendarat di Semarang usai terbang dari surabaya. Di Surabaya, Ganjar menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA-RI) Yohana Yembise atas prestasi yang diraih Jateng sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak atau UPTD PPA terbaik.
Sesampainya di Semarang suami siti Atikoh tersebut mengaku ingin merasakan taksi argometer. namun rupanya dia belum beruntung karena tidak satu armada pun yang mangkal.
“Tadi dari Surabaya, terus pulang nyoba taksi, argonya tidak ada, lagi jalan, pak. Yawes naik taksi yang tidak argo,” katanya, Selasa (24/7).
Tidak ada taksi argo, diapun beralih ke taksi bandara. Meski taksi bandara sempat viral diperbincangkan di dunia maya karena pelayanannya hingga kena semprit dari Kemenhub, Ganjar mengaku sudah ada perbaikan.
“Lumayan ada perbaikan, pak tasnya ketinggalan. Oh gitu bagus. Taksinya juga bersih, saya ngobrol dengan supirnya, yah ada perbaikan, taksinya bersih, tasku ketinggalan juga diingatkan. Minimal itu,” katanya.
Dengan adanya penambahan taksi argometer serta perbaikan pelayanan dari taksi bandara, Ganjar berharap hal tersebut semakin membuat masyarakat nyaman. “Semoga semuanya bisa menikmati, khususnya msyarakat,” katanya.
Selain dua jenis taksi tersebut, Ganjar mengabarkan bahwa terdapat moda transportasi lain yang bisa dinikmati di Bandara Internasional Ahmad Yani, yakni bus. Bahkan, kata Ganjar, dibanding dengan moda transportasi lain, naik bus bandara ongkosnya lebih akrab dengan kantong.
“Kalau pakai bus malah lebih murah. Yang penting masyarakat tidak ada yang kapiran (kecewa). Tidak ada yang merasa dirugikan, dan kita akan melayani dengan baik,” katanya.
Karena telah berhasrat naik taksi argo namun tidak menemukan, Ganjar pun berharap armada taksi argometer di Bandara Internasional Ahmad Yani ditambah, agar masyarakat tidak lagi kerepotan dan kapiran. “Mungkin karena ada 6, ya semoga besok ditambah 20 atau berapa lah,” katanya. (Suparman)
Komentar