INILAHONLINE.COM, BOGOR
Menyambut hari tanpa tembakau sedunia yang jatuh setiap 31 Mei, berbagai komunitas menggelar acara lari virtual bertajuk “Lungs on The Run” di lima kota besar di Indonesia, salah satunya Kota Bogor.
Kegiatan yang secara resmi didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini diikuti oleh lebih dari 600 pelari dari seluruh Indonesia berupaya mengumpulkan total 30 juta langkah mulai tanggal 1 hingga 30 Mei 2019.
“Lungs on The Run” dilakukan seperti acara lari pada umumnya. Jalur yang diambil dapat dimulai dari lokasi mana pun dan berapa pun kecepatannya. Namun, seluruh proses pendaftaran dan pelaporan pencapaian peserta dilakukan secara daring melalui aplikasi sehingga kampanye ini berjalan lebih efisien serta dapat dilakukan oleh pelari profesional maupun pemula.
Setelah dilaksanakan di Jakarta, lari Bareng “Lungs on The Run” diselenggarakan di Taman Corat Coret, Bogor, Sabtu (18/5/2019) sore.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 50 pelari yang bersama-sama mengumpulkan langkah demi langkah untuk Indonesia yang lebih sehat.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, yang turut bergabung dalam gelaran “Lungs on The Run”, mengatakan, regulasi mengenai pengendalian tembakau telah diperkuat oleh pemkot Bogor dengan menambahkan peraturan mengenai larangan iklan rokok, promosi, serta sponsor oleh perusahaan rokok.
“Tingginya konsumsi rokok terutama pada usia pelajar yang mencapai 15% dari total 11.000 pelajar adalah jumlah yang memprihatinkan. Karenanya kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk melalui kampanye ‘Lungs on The Run’ demi mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Khususnya kami mengajak warga Bogor untuk membiasakan gaya hidup sehat melalui kebiasaan lari untuk tubuh yang lebih sehat,” ujar Bima.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Bogor, lebih dari 446.000 jiwa menjadi perokok aktif. Hal ini menjadi dorongan Pemkot Bogor bersama dengan No Tobacco Community (NoTC) serta komunitas lari Bogor Runners untuk bersama-sama terlibat aktif dalam “Lungs on The Run” demi melindungi masyarakat Kota Bogor dari bahaya rokok.

“Sejak tahun 2017, Pemerintah Bogor terus bersinergi dengan masyarakat Kota Bogor dan organisasi kemasyarakatan seperti NoTC, terus menunjukkan komitmen untuk melindungi masyarakat dari bahaya rokok dan produk tembakau lainnya, sudah dilakukan beberapa kampanye berbasis seni yang melibatkan angkutan umum, komunitas sepeda dan papan reklame untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat,” kata Bima.
Pada akhir 2017, NoTC merilis hasil pengamatan terhadap 269 retailer modern di Kota Bogor yang hasilnya menyebutkan tingkat kepatuhan retailer dalam mematuhi larangan display produk rokok sebesar 82,9 persen. Selain itu, sebanyak 97,8 persen para pengelola retail modern setuju anak-anak sudah seharusnya tidak terpapar produk rokok. Dengan begitu, dapat membentuk Kota Bogor sebagai kota ramah anak dengan persentase sebesar 95,2%.
Hasil pengamatan ini kemudian menjadi salah satu dasar memperkuat Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang pada akhir 2018.
Ketua No Tobacco Community Bambang Priyono mengatakan, pihaknya mendukung Peraturan Daerah yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bogor. Dia mengaku akan bersama-sama mengawal implementasinya, mulai dari larangan merokok, penerapan KTR, hingga larangan display rokok pada gerai retail untuk menjadikan Bogor lebih sehat.
“Melanjutkan hal tersebut, kami melibatkan diri dalam ‘Lungs on The Run’ sebagai bentuk penolakan terhadap konsumsi tembakau dan penyebarannya di Kota Bogor. Kami berharap langkah yang kami daftarkan melalui ‘Lungs on The Run’ dapat menjadi dukungan yang juga bermanfaat dalam menciptakan Kota Bogor bebas rokok,” katanya.
(ian Lukito)
Komentar