INILAHONLINE.COM, BOYOLALI – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan, angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Jateng hingga H+8 Lebaran 2018, mengalami penurunan sekitar 18 persen dibanding tahun sebelumnya.
”Angka kecelakaan lalu lintas di Jateng hingga H+8 Lebaran ini, terjadi penurunan dari 351 kasus kejadian menjadi 291 kasus kejadian atau turun sekitar 18 persen,”kata Kapolda yang didampingi Direktur Utama PT Jasa Raharja, Budi Raharjo, usai acara pemberangkatan “Balik Bareng Guyub Rukun 2018”, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu (23/6/2018).
Menurut Kapolda, dari kasus kejadian kecelakaan sebanyak tersebut selama Lebaran ini, yang menjadi korban meninggal dunia mengalami penurunan dari 18 jiwa menjadi 13 jiwa. Hal ini, salah satunya adanya program mudik/balik bareng seperti yang dilakukan oleh PT Jasa Raharja.
”Mudik/balik bareng pelayanan dari tahun ke tahun makin bagus, sehingga peminatnya juga makin banyak. Pemerintah mengakomodir juga lebih dari tahun ke tahun ada peningkatan,”kata Kapolda.
Meski demikian, lanjut dia,pihak Polda Jateng bersama Kodam IV Diponegoro, sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan mudik dan balik bareng guyub rukun yang digelar oleh Jasa Raharja.
”Dengan adanya infrastruktur jalan tol dari Brebes sampai ke Sragen, yang sudah dijadikan fungsional, sangat membantu petugas kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan dalam mengantisipasi mudik dan balik lebaran 2018, sehingga mengelolanya lebih mudah dari pada infrastrukturnya kurang,”paparnya.
Namun demikian, menurutnya, meski pengelolannya lebih mudah pemudik bisa melintas lewat tol, jalan utama atau jalur alternatif, sehingga tidak terjadi kemacetan yang cukup berarti. Tetapi dengan adanya rekayasa yangh dilakukan oleh aparat terkait akhirnya kelancaran bisa teratasi dengan baik.
”Jadi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah yang sudah mencarikan solusi, atas kepadatan dan kemacetan yang selama ini menjadi problema sejak beberapa tahun yang lalu,”ungkapnya.
Kapolda menambahkan, dengan difungsikan jalur tol sangat membantu kepadatan arus lalu lintas di dalam kota atau jalur utama, juga menekan angka kecelakaan dijalan raya. ”Dengan jalan tol fungsional ini, angka kecelakaanbisa ditelan,”paparnya.
Terkait lancarnya arus mudik dan balik ini, Kapolda mengatakan, perilaku pengguna jalan juga harus menjadi faktor sangat penting. Pengemudi jika merasa capai atau mengantuk di jalan tol sangat berbahaya bisa fatal. Mereka bisa istirahat di `rest area`, dan kendalikan kecepatan laju kendaraan sesuai batas maksimal.
”Faktor pengguna jalan merupakan hal yang penting, apalagi dengan fasilitas yang bagus dia memiliki disiplin, tertib, dan berlalu lintas yang baik, Jadi faktor disiplin inilah juga menjadi penentu kelancaran lalu lintas,”pungkasnya.(Suparman)
Komentar