InilahOnline.com (Magelang-Jateng) – Dalam menghadapi tahun politik terutama dalam pemilihan gubernur, warga Nahdlatul Ulama (NU) diminta agar tidak terpecah belah meskipun terdapat dua calon Wakil Gubernur dari NU, yang saling berlawanan pada kontestasi Pilkada 2018 di Jawa Tengah.
”Warga NU saya diminta cerdas untuk memilih calon yang membawa aspirasi, dan mampu meneruskan perjuangan NU di pemerintah. Oleh karena itu, Nahdliyin (warga NU) kami rasa sudah cerdas. Mereka mampu memilih mana yang membawa aspirasi kaum Nahdliyin, mana yang tidak. Meskipun berseberangan, jangan sampai terpecah, tetap jaga silaturahmi,” ujar Muhammad Yusuf Chudlori, tokoh NU, yang juga menjabat Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, Minggu (14/1), usai acara Musyawarah Anak Cabang PKB se-Kota Magelang di Hotel Shafira, Kota Magelang.
Sebagaimana diketahui dalam pilihan gubernur 2018 ini, terdapat dua calon Wakil Gubernur Jawa Tengah yang merupakan kader sekaligus tokoh dari NU, yakni Ida Fauziah yang menjadi pasangan calon Wakil Gubernur bersama Sudirman Said.
Mereka diusung oleh Parta Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa. selain itu sisi seberang, terdapat Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, merupakan putra dari Kiai Maimoen Zubair, ulama sekaligus tokoh NU.
Gus Yasin menjadi pasangan calon Wakil Gubernur bersama Ganjar Pranowo, calon Gubernur petahana yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasional Demokrat, Partai Demnokrat dan Partai Golongan Karya.
”Mbak Ida (Ida Fauziah) ini sudah teruji empat periode di DPR RI, beliau sudah paham masalah. Semua yang terpilih tidak menjadi masalah, toh juga wakil dari NU,”ujarnya.
Kendati terdapat wakil NU yang berseberangan pihak, Pria yang akrab dipanggil Gus Yusuf ini pun meminta agar warga Nahdliyin tetap bersatu dan menjaga silaturahim.
”Kami menginginkan warga NU dapat memilih wakil NU, yang mampu mengartikulasikan perjuangan NU di pemerintah,”pintanya.
Ia mengatakan, dalam kontestasi pilihan gubernur kali ini warga Nahdliyin harus bisa menyikapi dengan penuh kedewasaan. Barangkali beda pandangan biasa, namun silaturahmi harus tetap dijaga.
”Warga nahdliyin juga harus memilih dengan cerdas, tidak hanya suaranya dipakai, namun memilih siapa calon yang bisa mengartikulasikan perjuangan NU di pemerintah,”ujarnya.(Suparman)
Komentar