InilahOnline.com (Cibinong-Kabupaten Bogor) – Kabar pencalonan Rieke Diah “oneng” Pitaloka pada Pilkada Kabupaten Bogor semakin menambah tensi poltik di Kabupaten Bogor semakin memanas. Pasalnya, anggota DPR R Komisi VI itu dinilai memiliki elektabilitas tinggi dibanding calon dari kalangan artis lain yang diusung partai lain. Demikian dikatakan Pengamat Politik dari Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti.
Menurutnya, selain elektabilitas, Rieke juga punya pengalaman di dunia politik Indonesia. Menurutnya, wanita 42 tahun itu mempunyai rekam jejak yang baik saat menjabat sebagai anggota DPR RI. Jadi tak heran, jika Rieke kembali terpilih saat mencalonkan dirinya sebagai anggota legislatif pada 2014 lalu.
“Saya kira dengan kapasitas dan kemampuannya, Rieke Diah Pitaloka layak dan pantas menjadi orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman,” ujarnya, kemarin.
Lebih lanjut dikatakan Ray Rangkuty, untuk memuluskan langkahnya merebut kursi bupati Bogor, Rieke harus bekerja mulai dari sekarang untuk memperkenalkan keikutsertaannya di Pilkada Kabupaten Bogor kepada masyarakat. Dua tahun merupakan waktu yang singkat bagi calon kepala daerah dalam mempersiapkan dirinya.
“Untuk mengubah pandangan rakyat dari tokoh politik Kabupaten Bogor ke calon lain dibutuhkan waktu yang cukup. Calon harus mensosialisasikan pencalonan dirinya dan harus kerja ekstra dari sekarang,” ungkapnya.
Terkait persoalan gender, jenis kelamin perempuan tak mempengaruhi tingkat elektabilitas dia di mata masyarakat Kabupaten Bogor. Sepak terjang wanita yang yang sempat terkenal sebagai si Oneng itu tak diragukan lagi di kancah politik Indonesia. Menurutnya, kini rakyat butuh suatu pemimpin yang bersih dari masalah hukum. Masyarakat sudah muak dengan pemimpin daerah kerap terjerat korupsi.
“Rakyat sekarang tidak mempedulikan perempuan atau lelaki, yang terpenting tidak menggerogoti duit rakyat dan bebas korupsi,” imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan tokoh perempuan Kabupaten Bogor Ratu Naila Muna menilai kehadiran figur artis perempuan dapat membuat Pilkada 2018 semakin meriah dan menambah persaingan semakin sengit. Karena keikutsertaan dalam kancah pilkada adalah menjadi hak setiap warga negara Indonesia, yang penting mereka punya niat baik untuk membenahi Kabupaten Bogor.
“Sekarang saja bupati kita perempuan, tak aneh jika wanita bakal meramaikan Pilkada 2018,”ucapnya.
Sebelum yang bersangkutan resmi menjadi bakal calon kepala daerah Kabupaten Bogor, Cabup harus lebih mengenali budaya Bogor. Masalah di Bogor sangat beragam, sudah sepatutnya dikenali sejak awal. Menurutnya, calon bupati yang berasal dari publik figur harus mengenali sifat masyarakat Kabupaten Bogor, sebab ia akan berhadapan langsung dengan rakyat ketika nanti resmi menjadi bupati.
“Untuk itu, kami sarankan kepada para artis yang berniat maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor, diharapkan untuk mengenali daerah Bogor dulu, karena masalah yang ada di sini sangat kompleks,” paparnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bogor Budi Sembiring terkait rencana pencalonan Rike Dia Pitaloka mengatakan, pihaknya belum mendapat kader terbaiknya untuk dimajukan ke dalam pemilihan bupati 2018 mendatang, sehingga pihaknya akan buka pendaftaran pada 2018 mendatang, terbuka untuk eksternal dan internal partai.
Menurutnya, partainya akan menerima semua pihak yang memiliki keinginan untuk membuat Bumi Tegar Beriman lebih baik dari sebelumnya. Ia berharap calon bupati mendatang bisa berbuat banyak dalam melakukan pembenahan di sektor lapangan pekerjaan, pendidikan dan kesehatan yang saat ini dinilai masih minim perhatian dari pemerintah kabupaten. Ketiga unsur tersebut merupakan hal yang harus segera dibenahi.
“Kami harap semua calon dapat punya visi dan misi yang kita harapkan sesuai harapan masyarakat kabupaten Bogor,” tandasnya
Sebelum kabar pencalonan Rieke Diah Pataloka mulai santer dibicarakan akan maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor tahun 2018 mendatang, ada sejumlah nama yang sudah dikantongi PDI Perjuangan Kabupaten Bogor diantaranya, Egi Gunadhi Wibhhawa, Bayu Syahjohan, dan Karyawan Facturahman. (Piya Hadi)
Komentar