INILAHONLINE.COM, CIBINONG – Kepedulian Calon Bupati – Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Bogor, Hj.Ade Yasin dan H. Iwan Setiawan (HADIST), akan peningkatan kualitas mutu, kuantitas sarana dan kesejahteraan praktisi pendidikan mengundang simpati para praktisi pendidikan swasta yang sejak lama hingga kini masih terus berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru.
Bentuk simpati itu pun dikonkretkan dengan pemberian dukungan suara para kepala sekolah dan guru swasta kepada pasangan HADIST pada hari pencoblosan Pilkada 2018 tanggal 27 Juni nanti. Dimana para guru swasta yang jumlahnya kurang lebih 3 ribu orang itu, akan mengajak seluruh anggota keluarganya masing-masing ke tempat Pemungutan Suara (TPS) guna mencoblos HADIST.
“Kami sudah mengkaji dan mempertimbangkan lima nama pasangan Cabup-Cawabup di Pilkada kali ini. Ternyata setelah kita kaji dan pelajari visi misi para calon, pasangan HADIST paling jelas dan pas konsep programnya di sektor pendidikan, utamanya peningkatan kualitas dan kuantitas serta kesejahteraan para guru. Kami sangat tertarik dan menilai program HADIST sangat baik dan paling realistis,” jelas Ketua Paguyuban Pendidikan Swasta Kabupaten Bogor, Budi Antoro, dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Jumat (22/6/2018).
Yang lebih membahagiakan, jelas Budi, pasangan HADIST telah berkomitmen untuk memprioritaskan terwujudnya peningkatan kesejahteraan guru, khususnya guru swasta dab honor, serta akan berupaya secara optimal meningkatkan mutu pendidikan serta mengembangkan sekolah swasta dengan melakukan pembinaan aktif melalui Dinas Pendidikan setelah menjabat Bupati dan Wakil Bupati.
“Kami yakin pada komitmen Ibu Ade Yasin dan Pak Iwan Setiawan, mereka pemimpin yang baik, cakap dan memegang komitmen. Apalagi Ibu Ade Yasin berasal dari keluarga pendidik, jadi tentu saja beliau punya tanggungjawab moral dan lebih peduli nasib guru swasta dan honor. Saya optimis pasangan HADIST memiliki political will untuk pembamgunan bidang pendidikan,” imbuh Budi.
Seperti diketahui, pasangan nomor urut dua HADIST dalam Pilkada 2018 ini memiliki berbagai program pembangunan yang menjadi prioritas jika kelak menjabat Bupati dan Wabup. Salah satunya program ‘Bogor Cerdas’, ini akan menyentuh warga yang ingin menyekolahkan anaknya yang berusia 7-18 tahun secara gratis.
Mereka yang mendapat program ini akan diberikan dana tunai secara reguler yang tersimpan dalam fungsi kartu untuk bersekolah secara gratis tanpa biaya. Program ini sendiri akan ditujukan kepada warga Kabupaten Bogor yang kurang mampu di 40 kecamatan. Baik yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar di sekolah maupun madrasah.
Dengan program ini diharapkan angka putus sekolah bisa turun drastis. Selain menghindari anak putus sekolah, program ini juga dibuat untuk bisa menarik kembali siswa yang telah putus sekolah agar kembali bersekolah.
Bukan hanya tentang biaya administrasi sekolah, program ini juga bertujuan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran. Lebih luas lagi, program ini juga sangat mendukung untuk mewujudkan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pendidikan Menengah Universal/Wajib Belajar 12 Tahun.
“Visi misi saya maju menjadi calon Bupati Bogor 2018-2023, salah satunya mencanangkan Bogor Cerdas. Tujuan dari program ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Khususnya menyasar pada keluarga miskin dan rentan miskin di Kabupaten Bogor. Pogram ‘Bogor Cerdas’ nanti akan dibuat sebuah sistem yang transparan dan terencana secara kontinyu,” jelas Ade Yasin yang dihubungi wartawan secara terpisah.
Ketua DPW PPP Jawa Barat ini menegaskan, khusus untuk peningkatan kesejahteraan para guru, dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi serta mengacu pada aturan yang berlaku dalam upaya menaikan taraf hidup para guru, termasuk kalangan guru swasta dan honor yang kehidupannya masih serba pas-pasan akibat pendapatan yang minim.
“Saya ingin wujudkan pendidikan berkualitas di Kabupaten Bogor, dan untuk merealisasikan hal itu, saya berpandangan harus diimbangi dengan kebijakan khusus peningkatan kesejahteraan para guru swasta dan honor. Kalau secara aturan boleh dianggarkan tunjangan atau insentif khusus guru swasta dan honor, saya langsung tandatangani usulan anggarannya ke Pusat, Pemprov dan DPRD beberapa hari setelah dilantik jadi Bupati,” tegas Ade Yasin. (Piya Hadi)
Komentar