InilahOnline.com (Semarang-Jateng) – Para pendaftar calon gubernur maupun wakil gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sudah mulai mengembalikan berkas formulir pendaftarannya ke kantor Panti Marhen. Dari 13 pendaftar yang mendaftar sejak mulai dibuka, baru dua orang calon yang mengembalikan yaitu Widhi Handoko dan Sunarno dari Klaten.
”Dari belasan pendaftar calon gubernur dan wakil gubernur dalam pemilihan gubernur tahun 2018, dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang sudah mengembalikan berkas baru dua orang,”kata Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Bambang Haryanto kepada wartawan di Semarang, Kamis (3/8/2017).
Menurut Bambang, meski para pendaftar calon gubernur dan wakil gubernur yang dari kader sendiri maupun dari luar kader, semenjak pendaftaran dibuka diharapkan berkas yang dikembalikan harus bisa terisi dengan baik. Begitu persyaratan yang lainnya bisa dilakukan tanpa ada kesalahan.
”Terhadap para pendaftar yang sudah mengembalikan formulir, partai belum bisa mengambil keputusan terhadap para pendaftar ini, sehingga diperlukan pembahasan yang lebih lanjut melalui prosedur yang matang dari pimpinan yang lebih tinggi,”katanya.
Ditanya tentang kapan dan waktu petahana (Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko) akan mengambil formulir pendaftaran, Bambang mengatakan, dalam waktu dekat ini setidaknya setelah tanggal 7 Agustus keatas kemungkinan petahana akan mengambil formulir pendaftaran.
”Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, petahana bisa mengambil formulir pendaftaran,”ujarnya.
Sementara Sunarno yang juga mantan Bupati Klaten dalam keterangannya, siap menjalankan perintah partai sepenuhnya secara tegak lurus. Jika memang tidak bisa mendapatkan rekomendasi tetap setia kepada partai dalam menjalankan tugas.
”Dalam pengambilan formulir dalam pencalonan Gubernur ini, sudah dipikir secara matang-matang untuk tetap menjunjung etika partai dan siap menjalankan amanah,”katanya.
Sunarno yang dalam mengembalikan formulir pendafataran tepat pukul 02.00 WIB yang diiringi dari berbagai kesenian, yaitu reok Ponorogo, gunungan hasil panen sawah sebagai simbul peringatan adanya tradiri ”dekah bumi” yaitu berupa buah-buahan dan sayur mayur merupakan hasil dari tanah yang dikelolanya.
”Iring-iringan yang dimulai dari Banjir Kanal Timur menuju Kantor PDI-P di Panti Marhein, kutrang lebih denganjarak 200 meter,”kata tim pemenangan pendukungnya. (Suparman)
Komentar