Survei LSI : Ganjar Pranowo Bakal Memimpin Jawa Tengah Dua Priode

Daerah, Politik416 Dilihat

INILAHONLINE.COM, SEMARANG – Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA memaparkan hasil survei yang dilakukan terhadap pelaksanaan Pilgub Jateng 2018, yang dijadwalkan berlangsung 27 Juni mendatang.

Survei dilaksanakan terhadap 440 orang reponden di Jawa Tengah dan dilakukan pada 7-13 Juni ini, disimpulkan bahwa Ganjar Yasin unggul sebesar 54,0% dibanding Sudirman Said-Ida Fauziyah yang hanya memperoleh 13,0%%.

”Melihat hasil survei kali ini, kami memprediksi Ganjar selangkah lagi menuju dua periode,”ujar Direktur LSI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono, di Hotel Grand Candi Semarang., Kamis (21/6/2018).

Menurutnya, hasil survey yang menggunakan margin eror survei ini, dilakukan hanya sekitar 4,8%%. Peta dukungan massa grassroot partai banyak yang kurang solid. Namun yang paling mencolok adalah PKB.

”Massa partai pengusung Sudirman-Ida ini justru mendukung Ganjar-Yasin untuk menjabat sebagai pemimpin Jateng. Terhitung ada 41,18% yang mendukung Ganjar-Yasin. Sementara yang mendukung Sudiman-Ida hanya 17,65%,”paparnya.

Dari seluruh parpol, menurutnya, massa grassroot partai yang paling banyak mendukung Sudirman-Ida hanya Partai Gerindra. Itu pun hanya 46,05%. Suara grassroot Gerindra yang disedot Ganjar-Yasin tembus 28,95%%.

”Yang perlu digaris bawahi, massa partai itu hanya grassroot. Bukan elite politiknya,”tuturnya.

Ia menambahkan, dalam survey itu juga diketahui jika distribusi pemilih berdasarkan organisasi Islam, tetap berpihak kepada paslon nomor urut 1. Ganjar-Yasin berhasil menarik massa Nahdlatul Ulama (NU) hingga 62,83%. Sementara Sudirman-Ida hanya kebagian 8,92% dan sisanya belum menentukan pilihan.

Sementara Dari kalangan Muhammadiyah, 29,09 juga mendukung Ganjar-Yasin, sedangkan 10,91% mendukung Sudirman-Ida dan sisanya yang 60% belum menentukan pilihan.

Pendukung Ganjar-Yasin Tetap Tinggi

Massa pendukung Ganjar-Yasin tetap tinggi jika dilihat dari kategori partai nasionalis dan partai berbasis Islam. Untuk partai nasionalis, Ganjar-Yasin mendapat porsi 65,85%%. Sementara Partai berbasis Islam, 41,18%.

”Pilgub sudah tinggal hitungan hari, tetpi yyaris mustahil ada migrasi massa yang besar-besaran,”tuturnya.

Sunarto menuturkan, meski kalah survey ini Sudirman-Ida tetap masih memiliki kesempatan untuk merebut suara. Hanya saja, butuh strategi dan kerja ekstra keras.

”Kalau melihat waktu yang sangat mepet, perebutan massa hanya bisa dilakukan dengan serangan. Apa yang menjadi kelemahan lawan, akan di-attack,”ujarnya.

Meski demikian, tambahnya, serangan frontal tersebut sangat riskan, mengingat jika masyarakat tahu kebenarannya, serangan yang dilancarkan justru jadi bumerang. Soal isu kasus korupsi e-KTP yang selama ini menjadi batu sandungan Ganjar, misalnya. Jika dilihat dari hasil survei, banyak yang tidak percaya Ganjar terlibat dalam bagi-bagi uang megakorupsi tersebut.

”Dari survei yang kami lakukan, memang ada 74,5% masyarakat yang pernah mendengar kasus e-KTP. Tapi dari angka itu, 48% yakin kalau Ganjar tidak terlibat kasus tersebut. Jadi yang percaya hanya 13,9%, sehingga jika lawan politik terus menggoreng isu e-KTP, migrasi massa yang terjadi hanya 13,9% itu,”pungkasnya.(Suparman)

banner 521x10

Komentar